bannerdiswayaward

Pedoman pengobatan GERD terbaru di Indonesia soroti P-CAB sebagai opsi terapi baru

Pedoman pengobatan GERD terbaru di Indonesia soroti P-CAB sebagai opsi terapi baru

Pedoman pengobatan GERD terbaru di Indonesia soroti P-CAB sebagai opsi terapi baru-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Prevalensi penyakit refluks gastroesofageal (GERD) meningkat di Indonesia. Menurut studi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Journal of Clinical Gastroenterology, April 2024),

Prevalensi GERD pada orang dewasa Indonesia naik dari 61,8% di tahun 2019 menjadi 67,9% di tahun 2021, memengaruhi hampir 7 dari 10 individu. 

BACA JUGA:Siap-siap Gaji UMR Merapat! Harga Suzuki Fronx Diumumkan 28 Mei, Simulasi Cicilan Rp 2 Jutaan

BACA JUGA:Pramono Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan yang Tahan Ijazah Pegawai

Perubahan pola makan ke gaya Barat, stres kronis, obesitas, dan penuaan populasi disebut sebagai faktor utama peningkatan ini.

Daewoong Pharmaceutical, grup layanan kesehatan terkemuka dari Korea Selatan, menarik perhatian atas pengembangan Fexuprazan, terapi baru untuk GERD. Fexuprazan menunjukkan efektivitas dan keamanannya dalam uji klinis terbaru di Indonesia. 

Meski PPI (Proton Pump Inhibitor) umumnya dikonsumsi sekali sehari, waktu paruhnya yang singkat seringkali membuat pasien harus mengonsumsinya dua kali sehari untuk mengendalikan sekresi asam lambung di malam hari, yang menimbulkan ketidaknyamanan. 

BACA JUGA:Persib Bandung Didenda Rp70 Juta, Komdis PSSI: Teguran Keras Pada Pemain

BACA JUGA:Promo JSM Superindo Minggu Ini Terbaru 23-25 Mei 2025, Daging Sapi Rp13 Ribuan

Sebaliknya, Fexuprazan, dengan waktu paruh terpanjang di antara obat P-CAB (Potassium-Competitive Acid Blocker), sekitar 9 jam, mampu menekan produksi asam lambung sepanjang malam hanya dengan dosis satu kali sehari,

Menawarkan kenyamanan dosis yang lebih baik, efisiensi biaya, dan pengendalian gejalaheartburn (rasa panas di dada) malam hari yang lebih baik dibandingkan PPI.

Meningkatnya Kasus GERD Dorong Hadirnya Pilihan Terapi Baru: 

P-CABSecara historis, penghambat pompa proton (PPI) telah menjadi terapi lini pertama untuk GERD. 

Diperkenalkan sekitar 40 tahun lalu, PPI diserap dalam bentuk tidak aktif dan hanya akan aktif dalam lingkungan asam di dalam lambung. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads