bannerdiswayaward

SALAH KAPRAH! Minum Air pH Tinggi Tak Bisa Bantu Turunkan GERD, Simak Penjelasan Dokter

SALAH KAPRAH! Minum Air pH Tinggi Tak Bisa Bantu Turunkan GERD, Simak Penjelasan Dokter

Prof. Ari Fahrial Syam Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia menjelaskan bahwa air pH tinggi tak punya efek signifikan untuk mengatasi gerd-Disway.id/Hasyim Ashari-

JAKARTA, DISWAY.ID — Belakangan ini, tren mengonsumsi air minum dengan tingkat pH tinggi semakin populer, terutama di kalangan penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

Banyak orang percaya bahwa air alkali atau air dengan pH di atas 8 dapat membantu menetralkan asam lambung yang naik ke kerongkongan, sehingga mengurangi gejala GERD.

BACA JUGA:Polda Banten Tangkap Dua Anggota Brimob yang Aniaya Wartawan di PT GRS

BACA JUGA:Tips Aman Investasi Crypto, Kenali Fitur Price Protection dan Stop Order

Namun, anggapan ini ternyata keliru dan tidak didukung oleh bukti medis.

Prof. Ari Fahrial Syam Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia menjelaskan bahwa air pH tinggi tidak memiliki efek signifikan untuk mengatasi GERD.

"Nah, ini terus terang saja, ini udah lama sih barang ini ada, dan dari awal pun saya langsung bilang bahwa air pH tinggi ini gak ada gunanya," ujar prof Ari saat konferensi pers, dikutip Jumat 22 Agustus 2025.

BACA JUGA:Skandal Naturalisasi Facundo Garces di Timnas Malaysia: Kursi Presiden FAM Joehari Ayub Digoyang, Sanksi FIFA di Depan Mata

"Jadi menurut saya sekali lagi, itu kebanyakan gak ada manfaatnya. Cuman buat seolah-olah seperti manfaat, tapi tidak. Gak ada di paper-paper manapun, di jurnal-jurnal, bilangin bahwa air pH bisa mengobati GERD dan ga ada," tambahnya.

Solusi Tepat untuk Mengatasi GERD

Alih-alih mengandalkan air pH tinggi, Prof. Ari menyarankan penderita GERD untuk fokus pada penanganan yang sudah terbukti secara medis. Berikut adalah beberapa langkah yang efektif:

Mengatur Pola Makan

Hindari makanan dan minuman yang bisa memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, berminyak, serta minuman bersoda, kopi, dan teh. Makan dalam porsi kecil namun sering lebih baik daripada makan dalam porsi besar sekaligus.

Perubahan Gaya Hidup

Jangan langsung berbaring setelah makan. Berikan jeda sekitar dua hingga tiga jam. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi juga bisa membantu mencegah asam naik saat malam hari.

BACA JUGA:OC Kaligis Kirim Surat Terbuka ke KPK, Minta Usut Praktik Tambang Ilegal di Malut

Obat-obatan

Untuk kasus yang lebih parah, dokter bisa meresepkan obat-obatan seperti PPI (Proton Pump Inhibitor) atau H2 Blocker yang berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads