Putusan MK Gratiskan Sekolah Swasta Dikhawatirkan Ganggu Anggaran Beasiswa S3 untuk Dosen, Ini Faktanya
Hetifah Sjaifudian, Ketua Komisi X DPR RI, saat peluncuran Program Beasiswa Doktor untuk Dosen Indonesia Tahun 2025, Senin 2 Juni 2025.--Disway
BACA JUGA:Simak Tata Cara dan Bacaan Doa Menyembelih Hewan Kurban yang Benar
Tak Ada Pemotongan untuk Pendidikan Tinggi
Isu pengalihan anggaran akibat putusan MK sempat mencuat, terutama setelah publik menyoroti potensi lonjakan biaya negara untuk menanggung sekolah swasta.
Namun, pemerintah menegaskan tidak ada rencana pemotongan untuk program pendidikan tinggi.
“Kami tetap dorong kampus-kampus punya program joint degree ke luar negeri. Beasiswa doktor adalah kebutuhan, bukan kemewahan. Ini menyangkut kualitas dan kepercayaan diri dosen dalam mengajar,” tambah Brian.
Menurutnya, program ini juga akan mempercepat kenaikan pangkat, meningkatkan kualitas publikasi ilmiah, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan universitas kelas dunia.
BACA JUGA:Simon Tahamata Incar Pemain yang Kedua Kakinya Aktif: Postur Kecil Harus Pintar!
Di tengah wacana efisiensi anggaran negara, peluncuran program beasiswa doktor ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah tidak akan memangkas dukungan untuk pendidikan tinggi.
“Kalau kita tidak kasih beasiswa S3 sekarang, kita akan menyesal nanti. Pendidikan tinggi harus terus diperkuat. Jangan sampai karena ada program baru, kita lupakan fondasi akademiknya,” kata Hetifah.
Kemdiktisaintek menggelar peluncuran program ini secara hybrid, dihadiri para rektor, pimpinan LLDikti, serta pejabat dari Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi.
Program ini akan membuka peluang studi doktoral di dalam maupun luar negeri, dengan berbagai skema, termasuk joint degree internasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: