bannerdiswayaward

Gunung Ile Lewotolok dan Raung Susul Letusan Lewotobi, Waspada Potensi Banjir Lahar

Gunung Ile Lewotolok dan Raung Susul Letusan Lewotobi, Waspada Potensi Banjir Lahar

Dalam satu hari, dua gunung api aktif di Nusa Tenggara Timur, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Ile Lewotolok, meletus hampir bersamaan pada Selasa, 17 Juni 2025.--BNPB

NTT, DISWAY.ID — Aktivitas vulkanik di kawasan timur Indonesia kembali meningkat tajam.

Dalam satu hari, dua gunung api aktif di Nusa Tenggara Timur, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Ile Lewotolok, meletus hampir bersamaan pada Selasa, 17 Juni 2025.

Disusul dengan meningkatnya aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur yang kini menjadi perhatian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

BACA JUGA:Rute ke Jakarta Fair 2025 Naik KRL, Transjakarta, dan MRT, Catat Jam Operasional

Meletus Selisih 18 Menit

Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, erupsi pertama pada pukul 17.35 WITA.

Hanya 18 menit kemudian, Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata menyusul dengan letusan pada pukul 17.53 WITA.

Letusan Lewotobi tergolong besar dengan kolom abu lebih dari 10 kilometer dan disertai awan panas yang menyebar ke berbagai arah.

PVMBG langsung menaikkan status Gunung Lewotobi ke Level IV (Awas), status tertinggi dalam sistem peringatan gunung api di Indonesia. Sementara Ile Lewotolok naik ke Level II (Waspada).

BACA JUGA:Manchester United Sangat Dekat Rekrut Pemain 'Gila' Brentford, Gaji Fantastis Capai Rp 5,5 Miliar Per Minggu

Hujan abu, kerikil, dan pasir terjadi di sejumlah desa di sekitar Lewotobi, seperti Boru, Hewa, dan Watobuku.

Warga di Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, sudah mulai mengungsi ke tempat aman di Konga. Sementara di Pos Pemantauan Gunung Lewotobi di Desa Pululera, dilaporkan hujan batu kerikil, memaksa petugas untuk mengungsi ke gereja terdekat bersama sebagian warga.

“Situasi gelap dan hujan abu membuat tim sulit menjangkau lokasi. Namun tremor masih terdeteksi, menunjukkan aktivitas vulkanik masih berlangsung,” ungkap laporan tim reaksi cepat di lapangan.

Alat pemantau seismik mencatat adanya tremor non-harmonik, gempa vulkanik dalam, hingga gempa tektonik jauh.

BACA JUGA:Biaya Kuliah Universitas Trisakti 2025: Ini Rincian Lengkap Semua Jurusan, Bisa Dicicil!

Potensi Banjir Lahar dan Peringatan BNPB

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads