Ekonom Peringatkan Ancaman Resesi Global Masih Nyata Meski Perang Iran-Israel Mereda

Ekonom Peringatkan Ancaman Resesi Global Masih Nyata Meski Perang Iran-Israel Mereda

Meski konflik Iran-Israel mereda, Ekonom menghadapi ancaman resesi yang lebih besar akibat dampak perang terhadap anggaran negara, rantai pasok, dan investasi-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID – Meski ketegangan antara Iran dan Israel mulai mereda, dampak jangka panjang dari konflik ini diprediksi masih akan membayangi ekonomi global.

Para ekonom memperingatkan bahwa dunia bisa menghadapi ancaman resesi yang lebih besar akibat dampak perang terhadap anggaran negara, rantai pasok, dan investasi.

BACA JUGA:Legislator Soroti Dampak Eskalasi Konflik Iran dan Israel, Minta Pemerintah Waspada

BACA JUGA:Andre Rosiade Minta Erick Thohir Pecat Patrick Kluivert Jika Timnas Gagal ke Piala Dunia: Masih Banyak Pelatih Bagus!

Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengatakan bahwa perang berskala luas bisa menimbulkan gangguan besar terhadap logistik global.

Hal ini membuat biaya pengiriman naik, jalur energi terganggu, dan harga barang ikut melonjak.

"Analisis NiGEM menunjukkan, jika biaya angkut laut naik 10 persen, maka inflasi konsumen bisa bertambah 0,5 persen. Konsumen akan mengurangi belanja, sementara perusahaan menunda investasi karena ketidakpastian tinggi," ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway, pada Senin 30 Juni 2025.

Selain itu, Achmad juga menyoroti risiko lain yang tak kalah berbahaya, yaitu potensi pengetatan suku bunga oleh bank sentral di berbagai negara untuk mengendalikan inflasi. Sayangnya, langkah ini justru bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:Komandan IRGCQF Jenderal Esmail Qaani Disambut Iran di Pemakaman Korban Israel Setelah Dikabarkan Tewas oleh Amerika

BACA JUGA:Ketegangan Memuncak, Iran Tolak Inspeksi Nuklir Internasional Pasca Serangan Israel dan AS

"Jika ketidakpastian geopolitik makin memburuk, pasar saham bisa anjlok, investor global lari dari aset berisiko, dan sistem keuangan internasional bisa terguncang," tegasnya.

Menurut Achmad, dampak perang juga bisa membuat banyak negara bangkrut karena defisit anggaran yang membengkak. Infrastruktur rusak, investasi terhenti, dan krisis pengungsi akan menambah tekanan sosial dan ekonomi.

"Bahkan, jika krisis ini tak terkendali, dampaknya bisa lebih parah dari krisis keuangan global 2008," tambahnya.

BACA JUGA:Serangan Israel ke Iran, Sukamta: Upaya Alihkan Perhatian dari Genosida di Gaza

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads