bannerdiswayaward

Saat Fadli Zon Dirujak PDIP Soal Penulisan Ulang Sejarah, Dituding Remehkan Pemerkosaan Massal 1998

Saat Fadli Zon Dirujak PDIP Soal Penulisan Ulang Sejarah, Dituding Remehkan Pemerkosaan Massal 1998

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Mercy Chriesty Barends mengkritik Fadli Zon.-Fajar Ilman-

Terkait desakan Fraksi PDIP untuk menghentikan proyek tersebut, Fadli justru balik bertanya.

“Ini proyek negara kok. Maksudnya pemerintah. Lalu kenapa harus dihentikan?” cetusnya.

Ia juga membantah kabar bahwa beberapa sejarawan menarik diri dari proyek tersebut.

“Setahu saya tidak ada yang mundur. Semua masih aktif. Ini dari 34 perguruan tinggi, timnya solid,” tegasnya.

BACA JUGA:Klaim Bukan Mangkir! Roy Suryo tak Bakalan Mau Diperiksa Polda soal Ijazah Jokowi, Ini Alasannya

Kontroversi ini membuka perdebatan lebih luas soal bagaimana negara menulis ulang sejarah, terutama menyangkut tragedi kemanusiaan.

PDIP, bersama aktivis HAM dan lembaga perempuan, mengingatkan bahwa sejarah bukan sekadar narasi, tapi juga soal keadilan bagi korban.

Buat Fadli, proyek penulisan ulang sejarah nasional Indonesia akan terus berjalan meskipun mendapatkan penolakan dan kritik dari sejumlah pihak, termasuk Fraksi PDI Perjuangan. 

Fadli menekankan pentingnya melanjutkan penulisan sejarah sebagai bagian dari amanat bangsa.

Penulisan sejarah ini dikerjakan oleh tim sejarawan dari 34 perguruan tinggi di Indonesia, yang menurut Fadli telah menyelesaikan 70–80 persen pekerjaan. 

Adapun penulisan sejarah dibagi dalam tiga wilayah besar yakni barat, tengah, dan timur Indonesia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads