Ramai Bursa Calon Wakapolri Diperebutkan Jenderal Bintang 3, Pengamat Singgung Budaya Meritokrasi
Jabatan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) resmi kosong setelah Komisaris Jenderal (Komjen) Ahmad Dofiri memasuki masa pensiun pada 1 Juli 2025.--Istimewa
Komjen Dedi Prasetyo – Irwasum Polri
Komjen Wahyu Widada – Kabareskrim Polri
Komjen Fadil Imran – Kabaharkam Polri, sekaligus mantan Kapolda Metro Jaya
Ketiganya memiliki karier panjang di kepolisian dan pengalaman memegang jabatan strategis.
Namun, sekali lagi, seperti yang disampaikan pengamat, faktor kedekatan dengan pengambil keputusan menjadi variabel penting dalam kontestasi ini.
BACA JUGA:Siapa Wakapolri Baru? Pengamat: Semua Tunggu Arahan Presiden!
Kapolri Sudah Kantongi Nama Calon
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyampaikan bahwa Kapolri sudah menerima penyerahan jabatan dari Wakapolri sebelumnya dan kini tengah mempertimbangkan beberapa calon terbaik.
“Ya, memang waktu yang lalu Bapak Wakapolri telah menyerahkan jabatan langsung kepada Bapak Kapolri, mengingat masa kedinasan beliau berakhir di 1 Juli 2025,” ungkapnya kepada awak media, Kamis, 3 Juli 2025.
Kapolri disebut telah mengantongi nama-nama yang akan dipertimbangkan untuk segera diumumkan dalam waktu dekat.
“Dan sampai dengan saat ini, calon-calon terbaik dari Pati Polri untuk menduduki Wakapolri sudah ada di tangan Bapak Kapolri,” lanjutnya.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, bisa segera kita umumkan untuk mengganti Bapak Dofiri selaku Wakapolri untuk jabatan berikutnya,” tandasnya.
BACA JUGA:Siapa Sosok Wakapolri Baru? Irjen Shandy: Namanya Sudah Dikantungi Pak Kapolri
Penunjukan Wakapolri baru menjadi momen penting bagi arah kebijakan dan kultur di tubuh Polri.
Di tengah sorotan publik soal profesionalisme dan reformasi kepolisian, figur yang dipilih diharapkan dapat membawa semangat baru dalam memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini.
Namun publik kini menanti: apakah proses pemilihan akan mencerminkan meritokrasi, atau kembali didominasi pertimbangan politik dan kedekatan personal?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: