Polri Uji Coba Pengadaan Robot Humanoid, Pengamat Kepolisian: Harus Ada Skala Prioritas
Ajang pamer dilakukan Polri dengan robot humanoid saat HUT ke-79 Bhayangkara.-Rafi Adhi/Disway.id-
JAKARTA, DISWAY.ID - Di acara sesakral HUT ke-79 Bhayangkara RI, publik menyoroti keberadaan robot humanoid yang diuji coba oleh Polri.
Bukan tanpa sebab, usut punya usut harga robot-robot itu ternyata tak sampai miliaran rupiah.
Di salah satu situs jual beli online asal China, Alibaba, harganya nggak lebih dari Rp300 juta. Dilalahnya, Polri kabarnya butuh anggaran besar, satu unit bisa tembus Rp3 miliar.
BACA JUGA:Kontroversi Robot Polisi: Inovasi Canggih Polri atau Beban Anggaran?
Belum diketahui apakah anggaran tersebut sudah termasuk biaya perawatan robot-robot itu. Kalau begitu, Polri harus transparan dong? Berani nggak ya?
Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto mengatakan penggunaan perangkat dan teknologi bagi kepolisian sebuah keniscayaan.
Bambang justru menyarankan agar anggarannya tidak mubazir, pengadaan sarana berteknologi atau barang elektronik, harus disesuaikan pada kebutuhan utama.
"Artinya harus ada skala prioritas dalam pengadaan almatsus Polri yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk menjalankan tupoksinya, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat," katanya kepada Disway, Senin 7 Juli 2025.
BACA JUGA:Robot Canggih Masuk Polri, Bisa Lari 7 Meter per Detik dan Angkat 85 Kg!
Prioritas pada Teknologi yang Lebih Mendasar
Ada banyak teknologi yang masih harus lebih diprioritaskan.
Bambang memberi permisalan seperti sistem ETLE dan bodycam bagi personel, dibandingkan pengadaan robot humanoid.
Kedua sistem tersebut seharusnya bisa dikembangkan dan disempurnakan.
Meski begitu ia tak memungkiri dog robot yang dipamerkan, akan diperlukan, tapi belum saatnya.
BACA JUGA:Aksi Defile 30 Robot Pionir Diperkenalkan Polri di Hari Bhayangkara ke-79
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
