AgTech-AI: Meningkatkan Pangan dan Peluang Kerja
Indonesia sebagai negara agraris dengan kekayaan alam yang luar biasa yang masih menghadapi tantangan serius termasuk SDM.-dok disway-
INDONESIA sebagai negara agraris dengan kekayaan alam yang luar biasa, ironisnya masih menghadapi tantangan serius, misalnya dalam bidang pertanian, produktivitas yang stagnan, fluktuasi hasil panen, serangan hama dan penyakit, dampak perubahan iklim, keterbatasan lahan.
Dari sisi sumber daya manusia terdapat pula masalah, meliputi minimnya penyuluh pertanian dan sumber daya manusia (SDM) terampil, menjadi penghambat nyata bagi tercapainya ketahanan pangan nasional.
Padahal negeri ini membutuhkan pangan yang jumlahnya terus meningkat, jika tidak kita akan terus menerus menjadi negara pengimpor.
Dalam masalah pertanian kita yang kompleks itu, pengunaan Artificial Intelligence (AI) di Indonesia perlu mendapat perhatian, bukan lagi sebuah pilihan mewah, tetapi kebutuhan strategis.
BACA JUGA:Kino Indonesia Pastikan Cap Kaki Tiga Anak Sudah BPOM dan Halal BPJPH: Terpercaya Buat Si Kecil
Karena AI mampu menawarkan solusi presisi dan efisien, bahkan di tengah keterbatasan, sekaligus membuka lapangan kerja baru bernilai tambah tinggi.
Peran strategis riset AI dalam memperkuat sistem pertanian nasional melalui pengembangan kolaboratif antara Agricultural Technology dengan AI (AgTech-AI) sekaligus menciptakan peluang kerja masa depan yang inklusif.

Prof. Yusuf Hendrawan: Pengunaan Artificial Intelligence (AI) di Indonesia perlu mendapat perhatian, bukan lagi sebuah pilihan mewah, tetapi kebutuhan strategis.-dok disway-
Karena sesungguhnya AI memiliki banyak kelebihan, seperti transformasi sistem pertanian dan pembuka lapangan kerja.
Penggunaan AI dapat membantu proses pertanian presisi yang adaptif dan terjangkau, mejadi asisten digital untuk petani, mampu mengoptimalisasi rantai pasok dan pengurangan limbah, dan prediksi risiko perubahan iklim.
BACA JUGA:Gelar Perkara Khusus soal Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Cs Datangi Bareskrim
BACA JUGA:Catatkan Return to Sender Rendah, KiriminAja Tekan Resiko Kerugian Bagi Kostumer
Riset AI dapat menghasilkan chatbot pertanian atau aplikasi bergerak berbasis natural language processing (NLP) yang ramah bahasa lokal, membantu petani mendiagnosis penyakit tanaman melalui foto/video smartphone, memperoleh rekomendasi pemupukan, irigasi, grading dan sortasi hasil pertanian berdasarkan kualitas, hingga memantau harga pasar.
Lulusan dengan keilmuan teknologi pertanian berperan sebagai penyusun konten agronomis, pengembang model AI, hingga pendamping pengguna.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
