Jet Tempur China F‑7 Jatuh di Sekolah Bangladesh, Korban Tewas Terus Bertambah, Terbaru 27 Orang!
Sebuah tragedi memilukan melanda Bangladesh setelah jet tempur milik Angkatan Udara Bangladesh jenis F‑7 BJI buatan China jatuh dan menghantam sebuah sekolah di jantung ibu kota Dhaka pada Senin siang.--PA
JAKARTA, DISWAY.ID – Sebuah tragedi memilukan melanda Bangladesh setelah jet tempur milik Angkatan Udara Bangladesh jenis F‑7 BJI buatan China jatuh dan menghantam sebuah sekolah di jantung ibu kota Dhaka pada Senin siang.
Sedikitnya 27 orang tewas, termasuk 25 anak-anak, menjadikannya kecelakaan udara paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade terakhir.
Jet tersebut diketahui sedang melakukan misi pelatihan rutin sebelum mengalami gangguan mekanis.
Pilot, Letnan Penerbang Towkir Islam, sempat berusaha mengalihkan pesawat dari wilayah padat penduduk dilansir dari France 24.
Namun, upaya tersebut gagal, dan jet tersebut menabrak Milestone School and College, sekolah yang menampung sekitar 7.000 murid.
BACA JUGA:Puluhan Jet Tempur Israel Kembali Serang Iran, Markas Pertahanan Dibombardir!
Kecelakaan terjadi hanya beberapa menit setelah para siswa keluar dari kelas.
Banyak dari korban berada di halaman depan, bermain di area ayunan saat pesawat menghantam gedung dua lantai tersebut.
Suasana yang biasa ceria berubah menjadi penuh teriakan dan puing-puing.
“Saat pesawat itu jatuh, banyak anak sedang berada di luar gedung setelah kelas selesai. Dua ayunan di depan gedung biasanya jadi tempat bermain mereka. Bahkan kemarin, saat kecelakaan terjadi, anak-anak masih ada di sana,” kata Shahadat Hossain, seorang guru di sekolah tersebut yang anaknya nyaris jadi korban.
BACA JUGA:Puluhan Jet Tempur Israel Kembali Serang Iran, Markas Pertahanan Dibombardir!
Luka Fisik dan Trauma Psikologis
Menurut Kementerian Kesehatan, 78 orang masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit, sementara lebih dari 170 orang mengalami luka-luka.
Banyak dari mereka adalah siswa, guru, dan staf sekolah. Pemerintah telah mengerahkan tim medis, psikolog, dan relawan untuk mendampingi para korban dan keluarga yang terdampak.
Sejumlah murid dilaporkan mengalami trauma berat. Salah satu orang tua mengatakan anaknya yang selamat “tidak bisa tidur sepanjang malam” dan bersikeras datang kembali ke sekolah untuk melihat tempat kejadian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: