Danone Fasilitasi Kajian Terkini: Anemia dan Masalah Penglihatan Hambat Fungsi Kognitif Anak
Danone Fasilitasi Kajian Terkini: Anemia dan Masalah Penglihatan Hambat Fungsi Kognitif Anak---Dok. Istimewa
BACA JUGA:Sky Explorer: Kolaborasi Lintas Industri Penuh Warna Sambut Mitsubishi All-New Destinator
Gangguan Penglihatan dan Efisiensi Belajar
Dalam sesi selanjutnya, Dr. Kianti R. Darusman, M.Sc., PhD, selaku Director of Partnership IHDC, memaparkan hasil studi tentang dampak gangguan penglihatan—seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme—terhadap kognisi anak.
Menurutnya, aktivitas belajar di sekolah sebagian besar bersifat visual, sehingga anak dengan penglihatan yang terganggu harus bekerja lebih keras untuk memahami materi.
"Meski hubungan antara gangguan penglihatan dan memori kerja belum signifikan secara statistik, kami menemukan bahwa 19,5% anak dengan gangguan visual juga mengalami penurunan fungsi memori kerja secara klinis,” jelas Dr. Kianti.
Ia menambahkan bahwa gangguan penglihatan cukup umum ditemukan pada anak usia sekolah—masa krusial dalam perkembangan akademik dan kognitif.
Anak dengan masalah penglihatan bahkan tercatat memiliki nilai akademik yang lebih rendah secara signifikan dibanding teman sebaya dengan penglihatan normal.
Temuan ini memperkuat pentingnya skrining mata secara rutin dan penanganan dini guna menunjang performa belajar anak.
BACA JUGA:Kota Yan'an Lumpuh, Ini Potret Langka Banjir Parah di Tiongkok, Ada Korban Jiwa?
Pentingnya Intervensi Nutrisi dan Pemeriksaan Rutin
Kedua studi yang dipresentasikan dalam simposium ini menggarisbawahi bahwa gangguan kesehatan seperti anemia dan gangguan penglihatan berkontribusi besar terhadap penurunan fungsi kognitif anak, khususnya pada aspek memori kerja.
Intervensi gizi yang mencukupi kebutuhan zat besi, protein, dan lemak sangat diperlukan guna mendukung perkembangan sel otak yang berperan penting dalam proses berpikir dan belajar.
Kekurangan zat besi tidak hanya menimbulkan kelelahan dan lemahnya daya tahan tubuh, tetapi juga berisiko menimbulkan gangguan belajar jika tidak ditangani sejak dini. Oleh karena itu, sinergi antara edukasi, riset, dan program intervensi nutrisi menjadi sangat krusial.
Komitmen Danone Indonesia
Melalui dukungannya dalam simposium ini, Danone Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung pemerintah untuk menanggulangi stunting dan anemia di Indonesia. Dukungan tersebut diwujudkan melalui pendekatan ilmiah berbasis riset, edukasi masyarakat, serta kolaborasi lintas sektor.
Langkah ini selaras dengan misi Danone untuk membentuk generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas, dimulai dari pemenuhan kebutuhan gizi dan kesehatan dasar anak sejak usia dini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
