bannerdiswayaward

Danantara Siap Lampaui Temasek & Khazanah

Danantara Siap Lampaui Temasek & Khazanah

DANANTARA Indonesia mengonsolidasikan 844 BUMN. Selaku sovereign wealth fund (SWF), diprediksi bakal melampui Temasek dan Khazanah.-dhimas fin-

Angka tersebut mengindikasikan ada ruang besar untuk peningkatan investasi. Targetnya mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

Menurut Herry, yang dapat dilakukan Danantara adalah dengan dana yang dimiliki, harus mampu menarik investor. Terutama investor asing. 

"Jadi itu yang dimaksud dengan meningkatkan aset. Danantara, lanjutnya, tidak boleh hanya menjadi fund manager pasif.

Investasi di sektor riil adalah kunci untuk menciptakan lapangan kerja. Meningkatkan produksi, dan memberikan dampak ekonomi nyata.

Herry memberikan contoh: Jika Danantara hendak melakukan investasi senilai Rp10 triliun. Modal awalnya Rp5 triliun. 

Maka Danantara harus proaktif mencari investor lokal maupun asing. Tujuannya menutupi kekurangan tersebut. 

"Danantara taruh duit misalnya 50%. Nah 50% lagi cari investor asing atau investor lokal. Masuklah mereka ke situ. Sehingga kapasitasnya dengan uang 50% itu, Danantara punya investasi 100%. Kapasitasnya akan bertambah. Nilai asetnya menjadi Rp10 triliun dengan dana Rp5 triliun tadi," terang Herry. 

Ini adalah strategi leverage yang cerdas untuk memaksimalkan dampak investasi dengan modal terbatas.

Dengan begitu, Danantara Indonesia dapat menghasilkan dividen atau keuntungan dari pengelolaan aset yang dijalankan oleh Chief Operating Officer (COO) holding operasional Danantara, Dony Oskaria, dan Chief Investment Officer (CIO) BPI Daya Anagata Nusantara, Pandu Sjahrir. 

Harapannya, investasi yang dilakukan dapat menghasilkan imbalan dari akumulasi pengelolaan Danantara Indonesia. 

Kemudian diinvestasikan lagi di sektor riil. Sehingga membuat pertumbuhan jumlah aset. 

"Targetnya kan menjadi bagian mesin ya. Nah mesin itu mendorong perekonomian. Mesin yang tumbuh 8% seperti yang diinginkan Pak Prabowo," lanjutnya. 

Herry juga mengingatkan Danantara tidak melakukan investasi ke luar negeri. Karena dapat mengakibatkan Capital Outflow (arus keluar modal) yang berdampak negatif pada penghasilan BUMN dan pertumbuhan ekonomi domestik. 

Untuk itu, Danantara harus memiliki cara yang cerdas untuk menarik investor asing maupun lokal agar dapat menanamkan modalnya. 

Sehingga transaksi di Indonesia akan semakin mengguncang bursa efek sekaligus mendongkrak ekonomi. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads