Kenali Bahaya Cacingan pada Anak Berkaca Kasus Raya, Maut Mengintai saat Menyebar ke Otak
Ilustasi Cacingan: cacingan sering kali dianggap penyakit ringan.-Tangkapan Layar Youtube @Saddam Ismail-Tangkapan Layar Youtube @Saddam Ismail
Nafsu makan menurun
Pada anak perempuan, mungkin muncul kemerahan dan gatal di sekitar vagina
Dalam kasus berat, bisa muncul gejala neurologis, mual, muntah, lemas, bahkan kejang akibat penyebaran cacing ke sistem saraf pusat
Cacing kremi, contohnya, bertelur di sekitar anus saat anak tidur. Satu ekor cacing betina bisa bertelur hingga 16.000 butir. Saat anak menggaruk karena gatal, telur bisa menempel di kuku dan masuk ke mulut, menyebabkan siklus infeksi berulang.
Telur cacing juga bisa bertahan hingga dua minggu di luar tubuh, menyebar melalui mainan, debu, makanan, dan permukaan yang sering disentuh anak.
BACA JUGA:WHO Ingatkan Ancaman Penyakit Tropis di Indonesia, Kaki Gajah, Cacingan, hingga Demam Keong
Cegah Cacingan, Lindungi Masa Depan Anak
Untuk mencegah tragedi seperti yang menimpa Raya, berikut langkah-langkah penting yang harus dilakukan orang tua:
Berikan obat cacing secara berkala sesuai anjuran dokter atau apoteker
Mandikan anak dua kali sehari, terutama setelah minum obat cacing
Potong kuku anak secara rutin dan ajarkan mereka untuk tidak menggigit kuku
Biasakan anak mencuci tangan setelah dari toilet dan sebelum makan
Cuci mainan, sprei, dan handuk dengan air panas secara berkala
Vakum dan bersihkan rumah secara rutin, terutama permukaan yang sering disentuh
Jangan anggap enteng jika anak sering gatal di anus, apalagi disertai lemas atau gejala lain
Segera bawa anak ke dokter jika:
Obat cacing tidak berhasil mengurangi gejala
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: