Pedagang Beras di Pasar Mengeluh Rugi, Airlangga Hartarto Klaim Surplus di Tengah Isu Beras Oplosan
Airlangga juga sempat menyinggung kembali tentang kondisi penjualan beras di lingkup para pedagang toko kelontong. Ia menyebut bahwa saat ini para pedagang penjual besar untung.-Disway/Hasyim Ashari-
"Ini kayaknya mix feeling. Ada yang untung? Ada. Ada yang rugi? Ada yang rugi nggak? Nggak ada. Berarti ekonomi kita aman nih Pak Ivan (Presiden Direktur HM Sampoerna). Kita beri tepuk tangan kepada SRC," ujar Airlangga lagi.
BACA JUGA:Putin Ajukan Syarat Damai, Ukraina Harus Lepas Donbas dan Tinggalkan NATO
BACA JUGA:9 Event Jakarta Akhir Pekan 23-24 Agustus 2025, Banyak Hiburan Gratis
Usai acara, Airlangga juga sempat menyinggung kembali tentang kondisi penjualan beras di lingkup para pedagang toko kelontong. Ia menyebut bahwa saat ini para pedagang penjual besar untung.
"Intinya penjualan beras 6 bulan ini untung," ujar Airlangga di dalam mobilnya, sembari tersenyum.
Sebagai informasi, isu beras oplosan, yaitu praktik mencampur beras berkualitas baik dengan beras berkualitas rendah atau bahkan sintetis, semakin membuat resah.
Praktik ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga pedagang jujur yang terpaksa bersaing dengan harga yang tidak masuk akal.
Akibatnya, kepercayaan masyarakat terhadap beras yang dijual di pasar menurun drastis.
BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Kaget 2025 Rp114.000 ke Nomor WA Kamu, Ayo Daftar Aplikasi Ini
BACA JUGA:KPK Sudah Tetapkan Tersangka Dalam OTT Wamen Immanuel Ebenezer
Kesenjangan antara klaim pemerintah dan realitas yang dialami pedagang menimbulkan pertanyaan besar tentang data yang digunakan oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan.
Masyarakat dan pedagang mendesak pemerintah untuk turun langsung ke lapangan dan mendengarkan keluhan mereka, alih-alih hanya berpegang pada data makro yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya di pasar.
Situasi ini menuntut respons lebih serius dari pemerintah, tidak hanya dengan operasi pasar, tetapi juga dengan penegakan hukum yang tegas terhadap oknum yang melakukan pengoplosan beras. Dengan demikian, kepercayaan konsumen dapat pulih dan pedagang dapat kembali berdagang dengan stabil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: