Venezuela Kirim Pasukan ke Perbatasan Kolombia saat Kapal-Kapal AS Bergabung dengan Operasi Kartel

JAKARTA, DISWAY.ID - Venezuela mengerahkan 15.000 pasukan tambahan ke perbatasan dengan Kolombia di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat yang mengirimkan kapal-kapal perangnya ke perairan Karibia.

Langkah ini diumumkan pemerintah Presiden Nicolas Maduro sebagai bagian dari operasi memerangi penyelundupan narkoba, menyusul tuduhan Washington bahwa Venezuela terlibat dalam jaringan kartel narkotika.

Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, menyatakan bahwa pasukan tersebut akan memperkuat keamanan di negara bagian Zulia dan Tachira — dua wilayah strategis yang berbatasan langsung dengan Kolombia.

Selain pasukan darat, Venezuela juga akan mengerahkan pesawat tempur, drone, dan patroli sungai untuk memerangi kelompok kriminal yang diduga beroperasi di wilayah itu.

“Di sini kami benar-benar memerangi perdagangan narkoba, di semua lini,” ujar Cabello dilansir dari Al Jazeera. 

Ia juga mengumumkan bahwa sebanyak 53 ton narkotika telah disita sepanjang tahun ini.

BACA JUGA:4,5 Juta Milisi Venezuela Siaga, AS Naikkan Bandrol Perburuan Maduro Sebesar Rp742 Miliar

AS Kerahkan Armada Perang ke Dekat Venezuela

Sementara itu, pemerintah AS dilaporkan menambah dua kapal perang — USS Lake Erie (kapal penjelajah berpeluru kendali) dan USS Newport News (kapal selam bertenaga nuklir) — ke armada amfibi yang sudah menuju pantai Venezuela.

Armada tersebut termasuk kapal USS San Antonio, USS Iwo Jima, dan USS Fort Lauderdale, serta membawa sekitar 4.500 personel militer AS, termasuk 2.200 Marinir.

Langkah ini merupakan bagian dari operasi besar-besaran pemerintahan Donald Trump yang menargetkan kartel narkoba Amerika Latin.

Pemerintah AS telah menyatakan kelompok kriminal seperti Cartel de los Soles di Venezuela dan Tren de Aragua sebagai organisasi teroris global.

BACA JUGA:Maduro Siagakan Pasukan Usai Kapal Perang Amerika Masuk Karibia, Venezuela-AS Memanas

Tuduhan AS dan Balasan Maduro

Washington menuding langsung Presiden Nicolas Maduro dan Diosdado Cabello terlibat dalam jaringan penyelundupan narkoba.

Bahkan, pemerintah AS baru-baru ini menggandakan hadiah menjadi $50 juta untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan Maduro.

Sumber: