BEM UI Demo di DPR: Kritik Reshuffle Kabinet dan Tuntut Penuntasan HAM
Ratusan mahasiswa dari BEM Universitas Indonesia dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 9 September 2025-Disway.id/Fajar Ilman-
JAKARTA, DISWAY.ID - Ratusan mahasiswa dari BEM Universitas Indonesia dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 9 September 2025.
Aksi ini guna kembali menagih komitmen pemerintah terhadap tuntutan 17+8 yang hingga kini belum dituntaskan.
BACA JUGA:Apes, Dito Ariotedjo Didemo APO Usai Dicopot dari Menpora: Tuntut Permenpora 14 Dicabut!
BACA JUGA:Satuan Siber Mabes TNI Konsul ke Polda Metro Jaya, Bidik Ferry Irwandi?
Kepala Departemen Kajian Strategis BEM UI, Diaollo H, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk kekecewaan atas minimnya respons pemerintah terhadap tuntutan rakyat yang sudah disuarakan sejak beberapa waktu lalu.
"Tajuk yang kami bawa adalah rakyat tagih janji, tuntutan 17+8, dari tenggat waktu yang sudah ditentukan, hingga saat ini masih sangat sedikit yang penuntasannya kita anggap minimal," ujarnya kepada wartawan.
Menurut Diaollo, seluruh tuntutan sudah diterima oleh pemerintah dan anggota DPR RI. Tuntutan tersebut merupakan aspirasi kolektif dari masyarakat, mahasiswa, hingga tokoh publik, namun tidak ada kemajuan signifikan dalam penanganannya.
BACA JUGA:Dito Siap Mulai Petualangan Baru Pasca Reshuffle dari Kursi Menpora
BACA JUGA:Yusril-Otto Tinjau Rutan Polda Metro Jaya, Sempat Bertemu Delpedro di Balik Sel
"0 besar dalam hal penuntasan, seperti pembentukan tim investigasi untuk mengusut seluruh pelanggaran HAM berat yang terjadi selama tanggal 25-31 Agustus.
Masih ada anggota dewan yang kami rasa menyatakan pernyataan kontroversi dan tidak bersimpati terhadap rakyat, tapi masih memegang jabatan di DPR," tuturnya.
Kritik Reshuffle Kabinet dan Menkeu Baru
Demo ini juga menyoroti reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto, termasuk penunjukan Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi, yang langsung memantik kontroversi di hari pertamanya menjabat.
"Baru 1 hari menjabat sebagai menteri dia sudah langsung menyatakan pernyataan luar biasanya mengecewakan, menyakitkan bagi masyarakat karena dia mengecilkan suara masyarakat, dia mengecilkan penindasan yang dialami masyarakat, dia mengecilkan setiap tuntutan, yang mana tuntutan ini bukan lahir karena ingin menuntut, karena mereka bobrok, karena mereka membunuh saudara mereka, karena mereka tidak memberikan kami hak yang cukup, mending ganti saja, mundur saja," paparnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
