Tangis Ibu Direktur Lokataru Pecah: Dia Bukan Koruptor, Dia Hanya Belain Rakyat

Tangis Ibu Direktur Lokataru Pecah: Dia Bukan Koruptor, Dia Hanya Belain Rakyat

Dalam pelukan pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, Magdalena menangis sesenggukan. Sambil terisak, ia menegaskan bahwa anaknya bukanlah kriminal atau koruptor, melainkan seorang pembela keadilan.-Disway/Fajar Ilman-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Suasana haru menyelimuti depan ruang tahanan Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dit Tahti) Polda Metro Jaya, Rabu siang 10 September 2025.

Magdalena, ibu dari Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, tak kuasa menahan tangis saat hendak menjenguk anaknya yang ditahan usai aksi demonstrasi yang berujung ricuh akhir Agustus lalu.

BACA JUGA:Fakta Unik Burung Hantu yang Jarang Diketahui, Bukan Hanya Simbol Horor

BACA JUGA:Menko PMK Pratikno: Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan Global untuk Solusi Bencana

Dalam pelukan pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, Magdalena menangis sesenggukan. Sambil terisak, ia menegaskan bahwa anaknya bukanlah kriminal atau koruptor, melainkan seorang pembela keadilan.

"Dia bukan koruptor, dia hanya belain rakyat, dia hanya ingin ada perbaikan," ujar Magdalena sambil menangis.

Delpedro Marhaen ditahan pihak kepolisian setelah diduga terlibat dalam aksi demonstrasi yang berlangsung pada 28–30 Agustus 2025. 

Aksi tersebut melibatkan banyak pelajar dan mahasiswa, dan sempat berakhir dengan bentrokan.

Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti yang hadir mendampingi keluarga Delpedro menyatakan bahwa penahanan terhadap Delpedro dan sejumlah aktivis lainnya merupakan bentuk pembungkaman terhadap kritik.

BACA JUGA:5 Tools AI Gratis untuk Meningkatkan Penjualan Online, Cobalah!

BACA JUGA:BURUAN Merapat! Kedubes Thailand Buka Loker Sopir Kedutaan: Gajinya di Atas UMP!

"Ketika ada kritik, bukannya diatasi akar masalahnya, tapi yang dibikin bungkam adalah orang-orang yang mengkritik itu," tegas Bivitri.

Ia juga membantah tuduhan bahwa Delpedro menghasut pelajar untuk ikut berdemo. 

Menurutnya, tudingan tersebut merendahkan kapasitas intelektual anak muda yang kini semakin sadar akan situasi sosial-politik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads