Cerita dari Karawang: Menumbuhkan Pengelolaan Sampah dari Akar
RT 001 RW 012 Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat menjadi lokasi percontohan awal ISWMP di Kabupaten Karawang-Istimewa-
Hasilnya? 86% dari 97 KK aktif memilah sampah.
Dalam dua bulan, terkumpul lebih dari 2.500 kg sampah organik dan 464 kg sampah anorganik yang berhasil dimanfaatkan.
Sampah organik diolah oleh Karang Taruna dan pegiat maggot, sementara sampah anorganik disalurkan ke Bank Sampah Resik Raya. Volume sampah ke TPA pun berhasil ditekan.
BACA JUGA:Cerita Lengkap Kronologi dan Motif Pembunuhan Sahroni dan Keluarga di Indramayu
Langkah Lanjutan: Replikasi di Desa Cirejag
Semangat perubahan tidak berhenti di Mekarjati.
Pada 30 Juli 2025, ISWMP melalui paket pekerjaan Peningkatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) Kabupaten Karawang, melanjutkan kegiatan sosialisasi awal pengelolaan sampah di Desa Cirejag, Kecamatan Jatisari, sebagai lokasi replikasi.
Kegiatan sosialisasi Desa yang berlangsung di Aula Desa ini dihadiri oleh Kepala Desa Cirejag, 12 orang Ketua RT, dan 10 orang Duta Pilah Sampah.
Mereka diperkenalkan pada sistem pemilahan menjadi tiga jenis:
- Sampah Organik (sisa makanan/dapur)
- Sampah Anorganik/Daur Ulang dan B3 (plastik, kertas, logam, B3, dsb)
- Sampah pepohonan & Sampah Lainnya (sampah ranting pohon, tisu bekas, dan sampah lainnya)
BACA JUGA:Bacakan Tuntutan Massa Aksi, Ketua DPR Aceh Malah Minta Aceh Merdeka
Para Duta Pilah Sampah yang telah dilatih sebelumnya oleh Tim PPAM Jawa Barat, kemudian mendampingi seluruh RT di desa untuk mengedukasi masyarakat langsung di rumah-rumah.
Mereka memainkan peran strategis dalam menyebarkan informasi, membangun kesadaran, dan memastikan keberlanjutan gerakan pilah sampah dari sumber.
Kegiatan ini menandai langkah awal transisi budaya pengelolaan sampah di Desa Cirejag, yang tak hanya fokus pada kebersihan lingkungan, tetapi juga membangun kebiasaan kolektif yang berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
