bannerdiswayaward

Cerita dari Karawang: Menumbuhkan Pengelolaan Sampah dari Akar

Cerita dari Karawang: Menumbuhkan Pengelolaan Sampah dari Akar

RT 001 RW 012 Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat menjadi lokasi percontohan awal ISWMP di Kabupaten Karawang-Istimewa-

Salah satunya dengan membuat surat edaran tentang pemilahan sampah dari sumber ke seluruh instansi dan masyarakat.”

Langkah ini dinilai krusial untuk mempercepat perubahan perilaku masyarakat dan memperkuat pondasi regulasi dalam mendukung sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi.

BACA JUGA:Doa untuk Negeri: Bupati Bogor dan Forkopimda Gelar Istighosah Kemerdekaan

BACA JUGA:Bupati Bogor dan DPRD Gelar Rapat Paripurna Istimewa Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto

Siap Pilah, Siap Berubah

Melalui Program ISWMP, Kabupaten Karawang membuktikan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya persoalan teknis yang bergantung pada infrastruktur dan peralatan, tetapi juga merupakan urusan budaya, kesadaran, dan kolaborasi lintas elemen masyarakat.

Perubahan perilaku menjadi kunci, dan proses ini dimulai dari hal-hal sederhana: edukasi warga, pendampingan kader lingkungan, dan dukungan regulasi yang jelas dari pemerintah daerah.

Dari Desa Mekarjati hingga Desa Cirejag, perubahan nyata telah terlihat.

Warga mulai mengenal dan mempraktikkan pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu sejak dari rumah.

Kader lingkungan berperan sebagai motor penggerak, rutin memberikan edukasi, memantau kebiasaan warga, dan memastikan sampah yang sudah terpilah dikelola dengan benar.

BACA JUGA:Ternyata Bupati Sudewo Tak Pernah Laporkan Kenaikkan PBB-P2 ke Pusat, Begini Penjelasan Tito!

BACA JUGA:Bupati Bogor Lantik 7 Pejabat Eselon II Lingkungan Pemkab Bogor

Pemerintah desa dan kabupaten pun hadir dengan kebijakan yang mendorong keberlanjutan, termasuk penyediaan sarana pemilahan, komposter, dan jalur distribusi sampah anorganik ke bank sampah atau pengepul.

Hasilnya mulai terasa: volume sampah yang dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) berkurang, kualitas lingkungan desa meningkat, dan kesadaran warga tentang nilai ekonomi sampah pun tumbuh.

Lebih dari sekadar proyek, inisiatif ini membentuk sebuah ekosistem pengelolaan sampah yang partisipatif, di mana setiap pihak memiliki peran dan merasa bertanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads