bannerdiswayaward

Dilengkapi Teknologi Tinggi, Pakar Lingkungan Pastikan RDF Rorotan Aman Beroperasi

Dilengkapi Teknologi Tinggi, Pakar Lingkungan Pastikan RDF Rorotan Aman Beroperasi

Pakar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), Haryo S. Tomo, menegaskan Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara aman beroperasi-Disway.id/Cahyono-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pakar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), Haryo S. Tomo, menegaskan Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara aman beroperasi.

Pasalnya RDF Rorotan menggunakan teknologi pengendalian emisi berstandar tinggi yang aman bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:Tambah Ganas! Justin Kluivert Resmi Dapat Guinness World Records, Hampir Hancurkan Newcastle

BACA JUGA:Kader Muhammadiyah juga Terlibat Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji, Mengapa Media Hanya Menyebut NU?

Dalam operasionalnya, fasilitas ini juga melibatkan sejumlah pakar dari ITB. Haryo berharap masyarakat sekitar tidak khawatir dengan RDF Plant Rorotan.

“RDF Plant Rorotan telah dilengkapi Air Pollution Control Devices (APCD) dengan konfigurasi menyeluruh untuk mereduksi polutan secara optimal,” ujar Haryo di Jakarta pada Senin, 22 September 2025.

Ia menambahkan, pemasangan unit pengendali dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik emisi secara cermat agar hasil akhir tetap memenuhi baku mutu emisi sesuai ketentuan yang berlaku.

BACA JUGA:Istana Ingatkan Pejabat Jangan Flexing: Anggarannya dari Masyarakat, Jangan Sampai Gua Susah, Lu Senang-senang

BACA JUGA:Driver Anak Zaskia Adya Mecca Dianiaya Pengendara Motor di Pasar Minggu, Ngakunya Sih Anggota!

“Alat pengendalian pencemaran udara di RDF Plant Rorotan mengombinasikan unit-unit untuk menyisihkan partikulat, sulfur dioksida (SO?), oksida nitrogen (NOx), dan parameter lainnya. Standar baku mutu yang ditargetkan merujuk pada Permen LHK Nomor 70 Tahun 2016,” paparnya.

Haryo menjelaskan, proses pengeringan sampah menjadi RDF dilakukan secara mekanis melalui pembakaran sebagian produk RDF dengan suhu 800-1.000 derajat celcius.

Gas panas hasil pembakaran kemudian dialirkan melalui Cyclone, Baghouse Filter, Wet Scrubber, Wet Scrubber tahap 2, Wet Electrostatic Precipitator (Wet ESP), hingga filter karbon aktif sebelum dilepas melalui cerobong.

“Implementasi teknologi ini telah teruji di sektor industri lain. Bahkan pada industri smelting, efisiensi Wet ESP bisa mencapai lebih dari 98 persen,” tambahnya.

Menurut Haryo, sistem Cyclone, Baghouse Filter, dan Wet ESP mampu menangkap partikulat besar hingga halus berukuran mikron. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads