Istana Ingatkan Pejabat Jangan Flexing: Anggarannya dari Masyarakat, Jangan Sampai Gua Susah, Lu Senang-senang

Istana Ingatkan Pejabat Jangan Flexing: Anggarannya dari Masyarakat, Jangan Sampai Gua Susah, Lu Senang-senang

Istana Ingatkan Pejabat Jangan Flexing: Anggarannya dari Masyarakat, Jangan Sampai Gua Susah, Lu Senang-senang-Disway/Anisha Aprilia -

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari mengingatkan agar para pejabat tak flexing.

Bahkan, ia memamerkan hanya menggunakan jam tangan merk seiko. Menurutnya, sebagai pejabat publik, mereka tidak boleh bergaya hidup mewah atau flexing.

BACA JUGA:Driver Anak Zaskia Adya Mecca Dianiaya Pengendara Motor di Pasar Minggu, Ngakunya Sih Anggota!

BACA JUGA:KSP Luruskan Soal IKN Jadi Ibu Kota Politik: Bukan Berarti Pisahkan Fungsi Ekonomi dan Budaya

"Dan jam tangan Seiko. Enggak boleh flexing. Jadi pejabat publik itu, masyarakat maunya enggak boleh mewah-mewah. Karena anggarannya dari uang negara. Nah, uang negara dari pajak rakyat. Jangan sampai gua (masyarakat) susah-susah, lu senang-senang," kata Qodari di kantornya, Senin, 22 September 2025

Lebih lanjut, dia mengatakan dirinya jarang menggunakan strobo ketika sedang bepergian ke luar kantor, kecuali sedang mengejar meeting.

"Saya sendiri dari beberapa waktu yang lalu sudah mengatakan saya setop pakai patwal. Eh, bukan patwal. Voorijder ya? Pakai motoris. Jadi sebelum ini rilis, M Qodari sudah melaksanakan. Tetap ada mobil Walpri. Hanya pada kondisi-kondisi tertentu saja menggunakan strobo. Kalau misalnya harus mengejar meeting dan yang lain-lain. Selebihnya, tidak dipakai," ujar Qodari.

BACA JUGA:Banyak Siswa Keracunan, Puan Minta Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis!

BACA JUGA:Chico Wardoyo Akhiri Paceklik Gelar, Tinggal Putra Sabet Juara Indonesia Masters Super 100!

Sebagai informasi, Belakangan ini ruang publik dan media sosial ramai oleh gerakan bertajuk 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Jalan sebagai bentuk protes masyarakat terhadap maraknya penggunaan sirine, strobo, dan rotator di jalan raya.

Dukungan gerakan ini bermunculan dalam berbagai bentuk, mulai dari unggahan di media sosial hingga pemasangan stiker di kendaraan dengan pesan lantang seperti 'Penggunaan sirene dan strobo hanya diperbolehkan untuk ambulans dan Damkar'.

Bahkan sejumlah pengendara kini memilih tak lagi memberi ruang jalan bagi mobil berstrobo tanpa pengawalan resmi sebagai bentuk perlawanan simbolis.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads