Rp 200 Triliun Mengubah Ekonomi
Dengan ketersediaan dana melimpah, Himbara memiliki kapasitas ekstra menyalurkan kredit ke sektor-sektor produktif.-Dok. Disway-
Diprediksi, uang tersebut bisa berputar hingga membuka jutaan lapangan pekerjaan di Indonesia.
"Kenapa properti merupakan salah satu sektor utama selain menunjukkan indikasi pertumbuhan satu negara. Yang kedua adalah menunjukkan kontribusinya. Jadi dengan sektor properti bergerak ada 185 jenis usaha langsung maupun tidak langsung yang terkait dengan properti yang ikut bergerak. Artinya trickle down efeknya sangat besar kan," ujar Bambang Eka pada Disway pada Rabu 24 September 2025.
"Menyerap tenaga kerja dan mudah-mudahan juga kalau makin berkembang yang diserap makin banyak," sambungnya.
Narasinya sederhana namun kuat. Ketika dana mulai mengalir ke pengembang properti, proyek-proyek yang sempat tertunda atau berjalan lambat akan mendapatkan akselerasi.
Pembangunan perumahan, apartemen, hingga kawasan komersial akan kembali menggeliat.
Di sinilah efek domino pertama dimulai. Untuk membangun satu menara apartemen saja, ratusan hingga ribuan tenaga kerja langsung akan terserap.
Mulai dari arsitek dan insinyur di tahap perencanaan, hingga mandor, tukang bangunan, ahli listrik, dan pekerja kasar di lapangan.
"Bayangkan sebuah proyek pembangunan kawasan perumahan skala besar. Di sana ada pekerja konstruksi. Tapi jangan berhenti di situ. Pabrik semen, pabrik baja ringan, produsen cat, hingga perajin kusen pintu dan jendela di desa-desa akan kebanjiran pesanan. Roda ekonomi di lebih dari 170 industri turunan ikut berputar," ucap Bambang.
Rantai ini terus berlanjut. Material bangunan tersebut perlu diangkut, yang berarti para pengusaha truk dan sopir akan mendapatkan lebih banyak pekerjaan.
Warung-warung makan di sekitar lokasi proyek akan ramai oleh para pekerja yang membelanjakan upah harian mereka.
Para pekerja yang menerima gaji akan memiliki daya beli untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Mulai dari membeli sembako, menyekolahkan anak, hingga membeli pakaian.
Publik Menanti Implementasi Nyata di Lapangan
Efek positif tidak berhenti di sektor manufaktur dan informal. Lembaga keuangan seperti perbankan akan ikut merasakan dampaknya.
Seperti peningkatan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit konstruksi. Ini akan mendorong pertumbuhan di sektor finansial.
Selain itu, notaris, agen properti, konsultan pemasaran, hingga desainer interior akan mendapatkan lebih banyak klien.
Bahkan, setelah properti tersebut jadi dan dihuni, permintaan akan jasa seperti petugas keamanan, kebersihan, hingga penyedia layanan internet dan TV kabel akan meningkat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
