bannerdiswayaward

Trump Teken Perintah Eksekutif untuk Penjualan TikTok AS, Senilai 14 Miliar Dollar, Algoritma Ditraining Ulang

Trump Teken Perintah Eksekutif untuk Penjualan TikTok AS, Senilai 14 Miliar Dollar, Algoritma Ditraining Ulang

Ketegangan antara Presiden Donald Trump dan kota-kota yang dipimpin oleh Partai Demokrat kembali memuncak, setelah Trump mengancam akan menggunakan Insurrection Act.--Andrew Harnik / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP

WASHINGTON, DISWAY.ID-- Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari Kamis (25/9) menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan rencana penjualan operasi TikTok di AS telah memenuhi persyaratan hukum nasional.

Langkah ini menandai kemajuan signifikan dalam upaya menyelamatkan TikTok dari larangan penuh di AS. 

Trump dalam perintah eksekutifnya menyetujui bahwa skema divestasi TikTok AS yang diajukan sesuai dengan Undang-Undang tahun 2024 yang mensyaratkan pemisahan dari kepemilikan asing. 

BACA JUGA:Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima Sambut Prabowo di Istana Huis ten Bosch

Dalam kesepakatan tersebut, ByteDance, perusahaan induk asal China, akan mempertahankan kurang dari 20% saham baru.

Sementara itu, kendali operasional utama, termasuk algoritma rekomendasi dan data pengguna, akan berada di bawah entitas baru yang didominasi investor AS dan sekutu. 

Trump juga menunda pemberlakuan sanksi atau pelarangan terhadap TikTok hingga 16 Desember, memberi ruang tambahan agar penjualan dan restrukturisasi berjalan. 

White House dalam laman resminya menyebut bahwa dalam proses divestasi tersebut, algoritma TikTok akan “ditraining ulang dan dipantau” oleh mitra keamanan AS agar tidak lagi didikte oleh entitas asing. 

BACA JUGA:11 Amunisi Baru, Irak Masih Berani Meremehkan? Timnas Indonesia Siap Bikin Kejutan di R4 Piala Dunia 2026

Meskipun perintah ini menunjukkan kemajuan, sejumlah pertanyaan kritis masih belum terjawab. Salah satu isu terbesar adalah seberapa jauh ByteDance benar-benar dilepas dari kontrol operasional algoritma dan moderasi konten. 

Selain itu, nilai penjualan tersebut ditetapkan sekitar US$14 miliar, yang jauh di bawah estimasi pasar sebelumnya.

Hal ini memicu skeptisisme apakah nilai tersebut mencerminkan performa nyata aplikasi atau sekadar konsesi politik

Partai Republik di DPR AS menyerukan agar perjanjian tersebut diaudit secara ketat agar pemisahan tersebut benar-benar bersih dari pengaruh asing. 

Dengan langkah ini, Trump berusaha menjembatani ketegangan antara kebutuhan keamanan nasional dan tekanan pengguna serta pembuat konten AS agar TikTok tak diblokir.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads