Obat Batuk Beracun Tewaskan 16 Korban Bikin Heboh, Pengawasan Obat Impor dari India Diperketat BPOM

Obat Batuk Beracun Tewaskan 16 Korban Bikin Heboh, Pengawasan Obat Impor dari India Diperketat BPOM

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa pihaknya memantau ketat kasus terbaru yang dilaporkan di India, di mana sirup obat batuk diduga menyebabkan kematian 16 anak akibat kontaminasi Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) di atas batas aman.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Obat batuk beracun tewaskan 16 korban kembali viral yang membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI meningkatan pengawasan terhadap produk obat impor, terutama yang berasal dari India.

Tindakan ini diambil BPOM menyusul munculnya laporan dan kekhawatiran global mengenai obat batuk sirup yang terkontaminasi zat beracun yang dikaitkan dengan kematian 16 orang.

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa pihaknya memantau ketat kasus terbaru yang dilaporkan di India, di mana sirup obat batuk diduga menyebabkan kematian 16 anak akibat kontaminasi Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) di atas batas aman.

BACA JUGA:30 Kode redeem FF Terbaru Hari Ini 7 Oktober 2025, Koleksi Diamond-Skin Gratis!

BACA JUGA:2 Hari Jelang Duel Lawan Arab Saudi di R4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Menanti 'Senjata Rahasia Timnas Indonesia' Patrick Kluivert

Kasus ini membangkitkan kembali ingatan publik terhadap tragedi gagal ginjal akut di Indonesia beberapa tahun silam.

"Kita betul-betul hati-hati karena kita punya pengalaman pahit tiga tahun yang lalu. Kita tidak mau itu terulang lagi," tegas Taruna, dikutip Selasa 7 Oktober 2025.

"Kita buat atensi khususnya yang impor dari India kita sangat berhati-hati. Tidak bisa keluar dari, kita tidak mau keluarkan yang namanya isin sertifikat impornya kalau itu belum clear," tambahnya.

BACA JUGA:Prabowo Perintahkan Kemen PU Evaluasi Menyeluruh Bangunan Pondok Pesantren di Indonesia

BACA JUGA:Kangen Water untuk Kesehatan Keluarga dan Kelestarian Alam

Langkah Antisipasi dan Penelusuran BPOM

BPOM memastikan telah mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi masuknya produk bermasalah tersebut ke pasar Indonesia.

  • Penelusuran Produk: BPOM telah menelusuri produk obat batuk sirup yang menjadi sorotan di India. Meskipun belum ada laporan resmi yang mengonfirmasi produk spesifik tersebut masuk dan terdaftar di Indonesia, penelusuran secara intensif terus dilakukan.
  • Peningkatan Surveillance: Pengawasan khusus (surveillance) telah ditingkatkan, terutama terkait cemaran EG dan DEG, baik pada obat yang beredar maupun pada bahan baku obat sirup. Langkah ini diambil untuk mendeteksi potensi risiko sedini mungkin.
  • Penguatan Kerja Sama Regulator: BPOM memperkuat kerja sama bilateral dengan regulator obat di India, yaitu Central Drugs Standard Control Organisation (CDSCO), untuk meningkatkan sistem regulasi dan jaminan mutu, khususnya pada produk-produk yang diekspor ke Indonesia.

BACA JUGA:Dari Lereng Gunung ke Panggung Nasional, PNM Harumkan Inacraft 2025 dengan Wangi Kopi Sembalun

BACA JUGA:Real Madrid Gelontorkan Rp2,5 Triliun Incar Peraih Ballon d'Or 2024 Andalan Manchester City

Kepala BPOM menekankan bahwa kontaminasi EG dan DEG pada obat sirup merupakan masalah global, dan Indonesia, dengan pengalaman yang ada, harus menjadi yang terdepan dalam pengawasan.

Imbauan kepada Industri Farmasi dan Masyarakat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads