bannerdiswayaward

Pertamina Latih dan Sertifikasi 40 Warga Desa Energi Berdikari Jadi Operator PLTS Andal

Pertamina Latih dan Sertifikasi 40 Warga Desa Energi Berdikari Jadi Operator PLTS Andal

Pertamina Latih dan Sertifikasi 40 Warga Desa Energi Berdikari Jadi Operator PLTS Andal-Istimewa-

BACA JUGA:MUFG dan Danamon Prioritaskan Program Ramah Lingkungan Demi Net Zero Emission

Dari kondisi yang ada saat ini saja, kita membutuhkan lebih banyak operator junior yang tersertifikasi. Karena itu, program sertifikasi ini akan terus berlanjut seiring bertambahnya jumlah DEB di lapangan," ujar Rudi, di sela kegiatan.

Rudi menambahkan, pada tahun pertama sertifikasi, yakni tahun 2023–2024, sebanyak 48 Local Hero telah lulus. Guna regenerasi dan menambah jumlah operator PLTS, tahun ini sebanyak 40 peserta baru kembali mengikuti sertifikasi. 

“Ke depan, kita akan terus melanjutkan program ini agar setiap desa dapat mengelola dan memelihara PLTS-nya secara swakelola, Kami tidak berhenti di penyediaan listrik saja. Energi yang dihasilkan dari PLTS ini dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, mulai dari pertanian, perikanan, hingga usaha kreatif desa. Jadi manfaatnya bukan hanya dari sisi energi, tetapi juga ekonomi,” ujar Rudi.

BACA JUGA:Waspada ISPA saat Cuaca Panas, Ini 7 Cara Pencegahannya

BACA JUGA:BGN Tegaskan Anggaran Rp10 Ribu per Porsi MBG Cukup untuk Menu Ayam dan Telur, Yakin?

Salah satu peserta sertifikasi, Kukuh Diki Prasetya, penggerak program DEB di bidang kopi di Lampung, menceritakan bagaimana keberadaan PLTS mengubah cara masyarakat bekerja dan berproduksi.

“Program Pertamina membantu mempercepat target kami — yang seharusnya butuh 10 tahun, kini bisa tercapai dalam 5 tahun. Dengan adanya energi surya, petani bisa menggunakan alat elektrik di kebun, sehingga pekerjaan lebih cepat dan efisien,” ujar Kukuh

Kini, berkat dukungan program DEB, Kukuh telah melahirkan 18 kelompok baru petani kopi yang mengelola proses produksi dari hulu ke hilir, sekaligus menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di sekitar.

“Bagi saya, menjadi Local Hero adalah bentuk pencapaian sosial. Kita bukan hanya mencari keuntungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Bersama Pertamina, kami membuktikan bahwa teknologi bisa diterapkan oleh masyarakat lapisan bawah,” tambahnya.

BACA JUGA:BGN Tegaskan Anggaran Rp10 Ribu per Porsi MBG Cukup untuk Menu Ayam dan Telur, Yakin?

BACA JUGA:Terobosan BPOM: Obat Tradisional Bakal Ditanggung BPJS Kesehatan, Tekan Ketergantungan Impor!

Kisah inspiratif juga datang dari Edison Fami, Local Hero dari Papua Community Mata Hati Malasigi binaan PEP Papua Field, yang berhasil menggerakkan masyarakat Desa Wisata Malasigi mengembangkan ekowisata berbasis hutan berkelanjutan dengan PLTS berkapasitas 8,72 kWp sebagai sumber energi utama.

“Lewat PLTS ini, kami di Malasigi tidak hanya mendapat penerangan dan aliran air, tapi juga harapan. Energi matahari membuat masyarakat bisa mengembangkan ekowisata dan produk UMKM tanpa merusak hutan yang menjadi sumber kehidupan kami," kata Edison Fami.

Sementara itu, Kasmawati, Local Hero dari program DEB AFT Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan, aktif membina Kelompok Wanita Tani (KWT) Baji Minasa dalam mengembangkan pertanian hidroponik berbasis energi terbarukan, 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads