bannerdiswayaward

Program Tayangan Dinilai Hina Kiai-Pesantren, Trans7 Dipolisikan Alumni Santri!

Program Tayangan Dinilai Hina Kiai-Pesantren, Trans7 Dipolisikan Alumni Santri!

Sejumlah aliansi dan Alumnus Santri melaporkan tayangan program Trans7 ke Polda Metro Jaya atas dugaan pelecehan kiai dan pesantren-Disway.id/Fandi Permana-

JAKARTA, DISWAY.ID - Tayangan pada program Trans7 yang dianggap melecehkan kiai dan pondok pesantren (ponpes), kembali dilaporkan ke polisi. Kali ini laporan dibuat oleh para alumni ponpes ke Polda Metro Jaya. Laporan teregister dengan nomor: LP/B/7378/X/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, perkara yang sama juga dilaporkan PBNU ke Bareskrim Polri.

BACA JUGA:Breaking News! PSSI Pecat Patrick Kluivert dan Jajaran Pelatih Belanda di Timnas Indonesia

BACA JUGA:Website SDU WHV Imigrasi Down! Lonjakan 1,4 Juta Akses, Gen Z Geram, Dibuka Kembali Jumat

"Kami datang (ke Polda Metro Jaya) mencari keadilan dan menuntut agar supaya Trans7 itu bertanggung jawab, atas kelakuannya yang sudah meresahkan bahkan mengusik ketenangan masyarakat Indonesia, terutama pondok pesantren, ulama dan santri," ujar pelapor yang merupakan Ketua Persatuan Alumni dan Simpatisan Pondok Pesantren Bustanul Ulum (Prabu), Mudassir, Rabu, 15 Oktober 2025 malam.

Menurut dia, laporan polisi terhadap Trans7 dilakukan agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.

"Agar adanya efek jera kepada Trans7," ucapnya.

Bukan cuma itu, mereka juga menuntut stasiun televisi swasta itu ditutup. Pemerintah diminta mencabut izin penyiarannya.

BACA JUGA:Cuaca Panas Picu Naiknya Kasus Covid dan ISPA di Jakarta, Puskesmas Siaga 24 Jam

"Kami menuntut agar supaya Trans7 itu ditutup. Dicabut saja izinnya. Itu sadis pak, bagi, Trans7 itu sadis. Sudah memfitnah dan lain sebagainya," kata Mudassir.

Adapun narasi atau ucapan pada tayangan Xpose Uncescored pada Trans7 yang dipersoalkan pihak pelapor sebagai berikut:

Bukan hanya santri anak-anak, tapi yang udah bapak-bapak pun ketemu kiai masih ngesot, mencium tangan, dan mencengangkan ternyata yang ngesot itulah ngasih amplop. Netizen pun curiga, ini bisa jadi sebabnya sebagian kiai makin kaya raya.

"Ucapan tersebut jelas merupakan bentuk dugaan penghinaan dan fitnah yang mencederai kehormatan para santri dan kiai. Serta menyudutkan tradisi penghormatan santri kepada kiai yang merupakan bagian dari nilai-nilai luhur pesantren dan pendidikan Islam," ujar kuasa hukum Prabu, Elmanta Sitepu.

BACA JUGA:Daftar Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 di Pegadaian Hari Ini 16 Oktober 2025, Naik Lagi Semakin Menguat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads