bannerdiswayaward

'Doa untuk Timothy': Suasana Haru di Kampus Udayana, Sang Mahasiswa Cerdas yang Dikenang Penuh Cinta

'Doa untuk Timothy': Suasana Haru di Kampus Udayana, Sang Mahasiswa Cerdas yang Dikenang Penuh Cinta

Doa bersama di Kampus Universitas Udayana.-ist-

DENPASAR, DISWAY.ID – Suasana haru menyelimuti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud), Bali.

Ratusan mahasiswa, dosen, dan alumni berkumpul dalam doa bersama untuk mengenang Timothy, mahasiswa Sosiologi yang meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai kampus beberapa hari lalu.

Di tengah isak tangis, doa dan renungan bersama menjadi bentuk dukungan moral bagi keluarga almarhum. Ibunda Timothy turut hadir, menyampaikan rasa terima kasih atas kasih sayang luar biasa yang ditunjukkan keluarga besar FISIP.

BACA JUGA:Sempat Sadar Saat Dibawa ke RS, Mahasiswa di Denpasar Meninggal Usai Jatuh dari Lantai 4 Kampus

“Ini momentum untuk menguatkan kebersamaan kita sebagai keluarga besar. Kami mendoakan Timoti mendapat kedamaian dan keluarga diberi ketabahan,” ujar Anom Wiranata, Plt. Wakil Dekan III FISIP Unud, saat ditemui, Sabtu (19/10/2025).

Timothy dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dan berkarakter hangat. Ia memiliki IPK 3,91, aktif dalam penelitian, serta menjadi tempat bertanya bagi banyak teman menjelang ujian.

“Dia anak yang rapi, rajin, dan penuh perhatian pada sekitarnya. Kalau lihat kursi tidak rapi, dia rapikan. Minat belajarnya luar biasa,” kenang Anom.

Bagi teman-temannya, Timothy bukan hanya sosok cerdas, tapi juga pribadi yang ringan tangan dan menginspirasi. Dari angkatan pertama hingga mahasiswa baru, banyak yang datang memberikan penghormatan terakhir.

BACA JUGA:Eric Trump Senang Prabowo Minta Kontaknya via Hot Mic: Saya Anak Baik, Proyek Bali-Jakarta Hebat

Kampus Tegaskan: Bukan Karena Bullying

Menanggapi beragam isu yang beredar di media sosial, pihak kampus menegaskan bahwa kematian Timothy bukan disebabkan perundungan (bullying).

“Kami luruskan ya, tidak ada bukti sama sekali bahwa almarhum dibuli. Ada percakapan internal mahasiswa yang kurang empatik, tapi itu terjadi setelah peristiwa, bukan penyebabnya,” jelas Anom.

Ia menegaskan, mahasiswa yang terlibat dalam percakapan tersebut sudah diberi konsekuensi akademis dan pendampingan. Kampus juga meminta publik menghormati duka keluarga dengan tidak berspekulasi.

Kasus ini membuka refleksi penting bagi civitas akademika: tentang pentingnya dukungan kesehatan mental dan ruang empati di lingkungan kampus.

Universitas Udayana, kata Anom, telah menyediakan berbagai saluran bantuan seperti konselor kampus dan Satuan Tugas PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual), yang juga melayani laporan perundungan maupun masalah psikologis mahasiswa.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads