KPK Ternyata Mulai Selidiki Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh Sejak Awal 2025

KPK Ternyata Mulai Selidiki Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh Sejak Awal 2025

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo--Ayu Novita

Namun, Asep belum menjelaskan lebih lanjut sejak kapan penyelidikan dilakukan karena tahapan ini masih bersifat tertutup.

Dugaan mark up proyek KCJB ini juga pernah disinggung oleh Mantan Menko Polhukam Mahfud MD dalam tayangan YouTube Mahfud MD Official.

BACA JUGA:Saat Purbaya Heran Danantara Justru 'Timbun' Rp90 T di Obligasi Dibanding Bayar Utang Whoosh: Keahlian Anda Apa?

Ia menyebut adanya lonjakan biaya besar setelah proyek tersebut dialihkan dari kerja sama dengan Jepang ke China.

“Proyek ini awalnya ditawarkan Jepang dengan bunga pinjaman hanya 0,1 persen. Tapi kemudian dibatalkan dan beralih ke China dengan bunga 2 persen, lalu naik jadi 3,4 persen,” ungkap Mahfud.


Penumpang kereta cepat Whoosh di stasiun.-Ayu Novita-

Mahfud menambahkan, Menteri Perhubungan saat itu Ignasius Jonan sempat menolak proyek karena tidak layak secara ekonomi.

“Pak Jonan bilang tidak visibel, akhirnya malah dipecat,” katanya.

Mahfud juga menyoroti besarnya beban bunga yang mencapai Rp2 triliun per tahun, sementara pendapatan tiket maksimal hanya Rp1,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads