KPK Tegaskan Penyelidikan Kasus Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh Masih Berjalan

KPK Tegaskan Penyelidikan Kasus Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh Masih Berjalan

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, memberi keterangan pers di Jakarta.-Ayu Novita-

Menurutnya, beban itu timbul akibat perubahan skema pembiayaan dari tawaran Jepang dengan bunga 0,1 persen, ke pinjaman dari China yang semula berbunga 2 persen lalu naik menjadi 3,4 persen akibat pembengkakan biaya (cost overrun).

BACA JUGA:Peringatan Keras KPK ke Pemprov DKI, Tertib Catat Aset Tanah, Cegah Kasus Sumber Waras Terulang

Meski biaya proyek Whoosh mencapai sekitar Rp780 miliar per kilometer, Mahfud menilai angka itu masih lebih rendah dibandingkan proyek MRT Jakarta yang menelan biaya sekitar Rp1,1 triliun per kilometer.

Namun demikian, Mahfud tetap menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proyek strategis nasional tersebut.

"Transparansi diperlukan agar publik mendapat kejelasan soal penggunaan dana proyek,” ujarnya.

Mahfud juga mendukung langkah Menteri Keuangan Purbaya yang menolak beban utang proyek Whoosh ditanggung melalui APBN. Ia mendorong pemerintah mengambil langkah progresif agar beban utang proyek tidak semakin menumpuk.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads