Bukan Sekadar Hemat, PLTS Atap Primaya Hospital Karawang Pasok Separuh Energi Rumah Sakit 24 Jam
Primaya Hospital Karawang resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 164,7 kWp di atas bangunan seluas 1.123 meter persegi.--Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Primaya Hospital Karawang resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 164,7 kWp di atas bangunan seluas 1.123 meter persegi.
Melalui sistem energi hijau ini, rumah sakit mampu memenuhi hingga 50 persen kebutuhan listrik harian, mulai dari lampu, AC, hingga peralatan medis seperti CT scan dan MRI.
Langkah ini tak hanya menekan biaya listrik dan emisi karbon, tetapi juga menegaskan posisi Primaya Hospital sebagai pionir rumah sakit ramah lingkungan di Karawang yang menjalankan layanan kesehatan modern dengan energi bersih.
Fasilitas ini menjadikan Primaya Hospital Karawang sebagai rumah sakit pertama di wilayah Karawang yang memanfaatkan energi surya sebagai sumber daya listrik alternatif.
Sistem PLTS ini mampu menghasilkan energi bersih sekitar 241.330 kWh per tahun, menekan emisi karbon hingga 215 ton per tahun, setara dengan menanam hampir 2.900 pohon.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Dapat 9 Rekomendasi Agar Transisi Energi Berjalan Mulus
Efisiensi Energi hingga 25%, Operasional 24 Jam Tetap Stabil
CEO Primaya Hospital Group, Leona A. Karnali, menjelaskan bahwa penerapan PLTS atap bukan sekadar simbol, melainkan bagian dari strategi jangka panjang menuju rumah sakit berkelanjutan.
“Dari hasil implementasi di Bekasi Timur, kami telah menghemat lebih dari 477 ribu kWh energi dalam satu tahun, dengan efisiensi biaya mencapai sekitar Rp68 juta. Di Karawang, kami optimistis hasilnya akan sama baiknya, bahkan lebih,” ungkap Leona.
Dalam rekaman kunjungan lapangan, Leona juga sempat menyaksikan langsung dashboard konsumsi energi rumah sakit yang menunjukkan kombinasi sumber listrik dari PLN dan panel surya.
BACA JUGA:240 Investor Asing Minati Proyek Sampah Jadi Energi, 7 Daerah Siap Mulai Bidding
“Kalau cuaca cerah, energi surya bisa menyuplai hingga 50% kebutuhan listrik rumah sakit, dari AC, lampu, hingga alat medis seperti CT scan dan MRI,” ujarnya.
Namun, karena sistem bekerja paralel dengan jaringan PLN, rata-rata penghematan energi keseluruhan mencapai sekitar 25%.
“Saat malam hari tentu kontribusi surya nol, tapi di siang hari pemanfaatannya maksimal,” tambah perwakilan teknis dari PT Xurya Daya Indonesia, mitra energi Primaya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
