Jelang Nataru, ASDP Perkuat Kesiapan Layanan di Jalur Penyeberangan Strategis Jawa-Bali-Lombok
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), jalur penyeberangan Jawa–Bali–Lombok kembali menjadi nadi utama mobilitas masyarakat.--Asdp
JAKARTA, DISWAY.ID - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), jalur penyeberangan Jawa–Bali–Lombok kembali menjadi nadi utama mobilitas masyarakat.
Ribuan keluarga bersiap melakukan perjalanan, wisatawan mulai merencanakan liburan, dan aktivitas logistik bergerak meningkat.
Pada momentum inilah, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan seluruh layanan di lintasan strategis tersebut berjalan tertib, andal, dan selaras dengan kebijakan regulator, khususnya KSOP dan BPTD di masing-masing wilayah.
BACA JUGA:3 Spot Liburan Santai Rayakan Nataru di Hong Kong, Olahraga hingga Suasana Tepi Laut
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyampaikan bahwa penyeberangan pada periode Nataru memiliki makna lebih dari sekadar perjalanan fisik, ini adalah ruang untuk kembali berkumpul, merayakan kebersamaan, dan membangun cerita baru.
Karena itu, ASDP menyiapkan rangkaian layanan berlapis agar masyarakat dapat melintasi Jawa–Bali–Lombok dengan lancar, aman, dan selamat.
Di kawasan Timur, Pelabuhan Lembar menjadi gerbang vital menuju NTB dan Bali. Tingginya mobilitas tercermin dari jumlah penumpang dan kendaraan yang dilayani KMP Portlink II dan KMP Roditha hingga Oktober 2025, yaitu hampir 20 ribu penumpang dan lebih dari 35 ribu kendaraan.
BACA JUGA:4 Pilihan Hotel saat Liburan Nataru ke Manado, Harga Kamar Mulai Rp500 Ribuan
Pola Adaptif
General Manager ASDP Cabang Lembar, Handoyo Priyanto, menjelaskan bahwa pengaturan jumlah kapal akan mengikuti tingkat kepadatan, didukung penerapan delaying system di area parkir PDS dan Terminal Segenter.
Arus puncak diperkirakan pada 20–22 serta 27–29 Desember, dan arus balik pada 3–5 Januari 2026.
Sementara itu di sisi barat, Pelabuhan Ketapang memperkuat pola operasi melalui konsolidasi nasional Kementerian Perhubungan. ASDP bersama KSOP, BPTD, dan instansi terkait menyiapkan manajemen antrean, opsi penambahan trip kapal, rekayasa lalu lintas, serta pengalihan kendaraan besar maupun kecil ke jalur alternatif bila dibutuhkan.
Pola operasi adaptif diharapkan menjaga kelancaran perjalanan pada lintasan Ketapang–Gilimanuk sepanjang periode Nataru.
BACA JUGA:Hadapi Nataru, Kantor Imigrasi Bandara Soetta Kenalkan 9 Aplikasi Baru
Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menegaskan bahwa kekuatan utama layanan Nataru tahun ini terletak pada digitalisasi Ferizy.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: