bannerdiswayaward

KESEHATAN MENTAL BANGSA

KESEHATAN MENTAL BANGSA

Ace Hasan Syadzily (Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional/Lemhannas RI --

Lanskap seperti ini tak bisa dikesampingkan karena terkait daya tahan warga negara kita.

Ketahanan individu bangsa kita harus teruji di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini. 

Ada satu dimensi yang sering luput, padahal itu menjadi penentu bagi sebuah bangsa agar terus tegak berdiri, atau justru runtuh dari dalam, yaitu kesehatan mental warga negaranya.

Ketahanan nasional yang kokoh harus berakar pada ketahanan pribadi.

BACA JUGA:Wakil Kepala Daerah Sebaiknya Dihapus, Boros dan Tak Efisien

BACA JUGA:Momentum Sumpah Pemuda: Generasi Muda Anti Narkoba

Di sini, sedikitnya ada tiga dimensi penting.

Pertama, ketahanan emosional. Yaitu kemampuan mengelola perasaan dalam situasi apa pun, baik saat berada di bawah tekanan, konflik, maupun krisis. 

Individu yang matang secara emosional tidak mudah tersulut provokasi, tidak gampang putus asa, dan memiliki kapasitas untuk bangkit kembali setelah jatuh.

Inilah yang dalam literatur sering disebut sebagai resiliensi (Masten, 2014).

Kedua, ketahanan sosial: kemampuan membangun relasi yang sehat dan saling percaya dengan orang lain.

Di sinilah nilai gotong royong, empati, dan solidaritas bekerja sebagai modal psikososial bangsa.

Modal sosial yang kuat terbukti menurunkan potensi konflik dan mempercepat pemulihan saat terjadi bencana atau krisis (Putnam, 2000).

BACA JUGA:Menakar Ruang Fiskal Daerah di Tengah Penurunan Transfer dan Peningkatan Beban ASN

BACA JUGA:Koperasi Merah Putih: antara Mengejar Efisiensi Bersama dan Merawat Modal Sosial

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads