Komdigi Hadirkan KIM Talks dalam Festival KIM 2025, Penguatan Konten Berkualitas di Ruang Digital

Komdigi Hadirkan KIM Talks dalam Festival KIM 2025, Penguatan Konten Berkualitas di Ruang Digital

Ketua Tim Pengelolaan Komunikasi Strategis Pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Digital di kegiatan KIM Talks: Dari Kata ke Aksi Nyata (15/11)-Dok. Komdigi-

Kegiatan KIM Talks (Komunitas Informasi Masyarakat Bicara) menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yaitu Ketua KIM Mojorejo Kota Batu Provinsi Jawa Timur Herwien Sidhartha, Pegiat Literasi Digital Mira Sahid, serta Kreator Konten dan Akademisi Nuris Fattahilah.

Ketiganya menyampaikan materi literasi digital guna membangun masyarakat yang lebih cerdas dan mampu menyikapi disinformasi.

“Strategi komunikasi terus diperbarui untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Bahwa saat ini setiap orang memiliki potensi menjadi pembuat konten, jurnalis, atau pewarta. Kondisi tersebut menjadikan komunikasi sebagai aspek penting dalam menyebarluaskan informasi yang akurat kepada publik. Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk terus mengembangkan potensi tersebut,” ujar Herwien. 

Dalam kesempatan yang sama, Pegiat Literasi Digital Mira Sahid menjelaskan tentang empat pilar terkait literasi digital yang terdiri dari Cakap, Aman, Budaya, dan Etika (CABE). Melalui pendekatan literasi digital dengan pilar CABE, masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang lebih jernih dalam memanfaatkan teknologi. 

BACA JUGA:Komdigi Sebut Minimal 1 Kali Seminggu Pengguna Telpon Selular Menerima Scam

“Media sosial dipandang sebagai jendela kecil yang menampilkan identitas seseorang, sehingga masyarakat diajak untuk bersama-sama merawat ruang digital agar tetap sehat dan bermanfaat,” ungkap Mira. 

Mira juga menyoroti terkait tantangan perkembangan literasi digital yang belum tuntas di tengah terpaan teknologi kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) muncul secara masif. Menurutnya teknologi diciptakan bukan untuk merusak, melainkan sebagai alat yang dapat menjadi pendamping dalam aktivitas digital.

Sementara itu, Kreator Konten dan Akademisi Nuris Fattahilah pandangan mengenai pentingnya pendidikan sebagai faktor yang mampu memutus mata rantai kemiskinan. Ia menceritakan latar belakangnya yang berasal dari keluarga yang tidak sempurna serta tekadnya untuk tetap melanjutkan pendidikan tinggi. Dari perjalanan tersebut, Nuris ingin menginspirasi anak muda agar tidak mudah menyerah dengan keadaan.

“Pendidikan dipandang sebagai jalan yang mampu membuka peluang dan mengubah kehidupan. Kemauan yang kuat akan selalu menemukan jalan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads