bannerdiswayaward

Leher Belakang Anak Menghitam Tanda Diabetes, IDAI Dorong Regulasi Ketat Minuman Manis dan Makanan GGL

Leher Belakang Anak Menghitam Tanda Diabetes, IDAI Dorong Regulasi Ketat Minuman Manis dan Makanan GGL

Di sejumlah lipatan dari mulai leher hingga ketiak dengan warna yang hitam, itu bisa jadi awal sinyal gula darah si anak tinggi atau diabetes tipe 2.--IHC

JAKARTA, DISWAY.ID — Bunda, jangan anggap anak gendut itu lucu, apalagi jika warna belakang lehernya menghitam.

Di sejumlah lipatan dari mulai leher hingga ketiak dengan warna yang hitam, itu bisa jadi awal sinyal gula darah si anak tinggi atau diabetes tipe 2.

Di tengah meningkatnya kasus obesitas dan penyakit tidak menular (PTM) pada anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyerukan penguatan regulasi terhadap peredaran makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan lemak (GGL), khususnya minuman berpemanis yang banyak dikonsumsi anak.

BACA JUGA:World Diabetes Day 2025: Diabetasol Ajak Masyarakat Hidup Sehat Lewat Kampanye 'Bahagia Bareng Dia'

Seruan ini disampaikan dalam peringatan Hari Anak Sedunia 2025 bertema “My Day, My Rights”, dengan penekanan bahwa hak anak atas kesehatan mencakup akses gizi seimbang dan lingkungan yang aman dari produk berisiko kesehatan.

"Ya benar leher dan lipatan ketiak misalnya itu menjadi tanda orangtua harus waspada," kata Ketua Umum IDAI, DR Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA, SubspKardio(K) dalam Live Interview bersama Disway.id.

Dikutip dari IHC Rumah Sakit Lavalette, seringkali leher hitam dikira daki.

BACA JUGA:WARNING! Indonesia Darurat Konsumsi Gula, Kemenkes: 9 Persen Masyarakat Usia 18 Tahun Idap Diabetes

Padahal kondisi ini dalam medis disebut akantosis nigrikans, terjadi akibat peningkatan kadar insulin yang merangsang pertumbuhan sel kulit berlebihan,

Penebalan kulit yang sering muncul di area lipatan tubuh seperti leher bagian belakang, ketiak. 

Maka dari itu, IDAI mendorong adanya regulasi ketat terhadap minuman manis

“Pengaturan makanan dan minuman tinggi GGL serta perlindungan anak dari iklan rokok merupakan bagian dari kebijakan pro-anak yang harus diperkuat pemerintah,” kata Dr Piprim. 

BACA JUGA:Komplikasi Penyakit Diabetes Mengerikan, Bisa dari Kepala Hingga Ujung Kaki

IDAI menegaskan bahwa penyakit tidak menular seperti obesitas anak, alergi, dan asma meningkat pesat akibat pola konsumsi tidak sehat, minim aktivitas fisik, serta paparan masif terhadap iklan produk berisiko kesehatan di lingkungan digital.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads