bannerdiswayaward

Estonia Posisikan Indonesia sebagai Mitra Strategis untuk Inovasi Maritim dan Keamanan Siber Tahun 2026

Estonia Posisikan Indonesia sebagai Mitra Strategis untuk Inovasi Maritim dan Keamanan Siber Tahun 2026

Dubes Republik Estonia untuk Singapura & ASEAN sekaligus untuk Indonesia, HE Mr Veikko Kala (tengah), memulai misinya memperdalam hubungan bilateral dan akan segera menjalankan tugas kedutaan secara penuh..-dok.dubes estonia-

JAKARTA, DISWAY.ID- Pemerintah Estonia menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia pada tahun 2026, dengan fokus utama pada inovasi maritim dan keamanan siber.

Prioritas ini mencerminkan posisi Estonia sebagai salah satu negara digital terdepan di dunia, serta ambisinya untuk membangun kemitraan jangka panjang dengan Indonesia di sektor-sektor yang menjadi kepentingan bersama.

Sebagai bagian dari agenda tersebut, Estonia juga memperkenalkan HE Mr Veikko Kala, Duta Besar Republik Estonia untuk Singapura & ASEAN sekaligus Duta Besar yang ditunjuk untuk Indonesia.

Veikko Kala tengah memulai misinya memperdalam hubungan bilateral dan akan segera menjalankan tugas kedutaan secara penuh. Dalam misi ini, Estonia mengadakan serangkaian pertemuan dengan sejumalh kementerian, BUMN, dan mitra strategis lainnya.

Beberapa pertemuan itu membahas peluang kerja sama dalam inovasi maritim, transformasi digital, keamanan siber, perlindungan infrastruktur bawah laut yang penting, hingga isu-isu perdagangan.

BACA JUGA:Diplomasi Prabowo Dongkrak Wibawa Indonesia, Dekan FISIP UAI: Penting untuk Kekuatan Pertahanan Maritim

“Indonesia adalah salah satu negara maritim paling penting di dunia. Estonia melihat banyak keselarasan, terutama dalam inovasi pelabuhan digital, keberlanjutan, dan efisiensi logistik,” ujar Veikko Kala.

Estonia menekankan bahwa inovasi maritim akan menjadi salah satu prioritas utama pada tahun 2026. Port of Tallinn, yang dikenal sebagai salah satu pelabuhan paling digital dan efisien di Eropa Utara, menjadi contoh kemampuan Estonia dalam pengelolaan pelabuhan modern di antaranya: 

  • Digital Twin Usage: Port of Tallinn sedang mengembangkan infrastruktur smart port dan memperluas penerapan digital twin yang sudah digunakan di berbagai aplikasi perkotaan di Estonia. Model ini mencakup tata letak terminal, pergerakan kapal dan kendaraan, serta simulasi lingkungan.
  • Automation Level: Di Port of Tallinn, sistem Smart Port mengelola proses utama terminal feri dengan tingkat otomatisasi tinggi. Sistem ini menggunakan automatic licence plate recognition, electronic pre-check-in, automatic check-in, serta manajemen jalur dan lalu lintas yang sepenuhnya otomatis. Teknologi ini sudah digunakan di Old City Harbour, Muuga, dan Paldiski South Port.
  • Turnaround Time Improvements: Solusi Smart Port secara signifikan mengurangi waktu tunggu dan mempercepat proses bongkar muat. Electronic pre-check-in dan jalur otomatis memotong waktu tunggu hingga setara 320.000 jam manusia per tahun. Berdasarkan data penyedia teknologi, waktu antre kendaraan dan proses check-in turun lebih dari 50% di beberapa terminal berkat teknologi pengenalan kendaraan dan manajemen jalur otomatis.
  • Green Port Initiatives: Estonia mendorong pelabuhan sebagai bagian penting dari transisi hijau. Port of Tallinn telah memasang sistem shore power di lima dermaga di Old City Harbour (investasi sekitar 3,5 juta poundsterling atau sekitar Rp 68 miliar), memungkinkan kapal mematikan mesin saat bersandar sehingga mengurangi emisi dan kebisingan.

Perusahaan Estonia seperti ShoreLink juga mengembangkan solusi shore-power dan pengisian energi yang mendukung operasi pelabuhan yang lebih bersih dan siap untuk penggunaan bahan bakar alternatif.

Untuk mendorong kerja sama yang lebih praktis, Estonia akan mengirim Maritime Delegation ke Indonesia pada April 2026, yang terdiri atas perusahaan-perusahaan maritim dan teknologi Estonia.

Keamanan siber menjadi pilar kedua dalam agenda kerja sama Estonia di 2026. Sebagai rumah bagi NATO Cooperative Cyber Defence Centre of Excellence, Estonia akan berbagi keahlian dalam melindungi infrastruktur digital dan maritim.

BACA JUGA:AHY Klaim Sektor Maritim Bisa Genjot Pertumbuhan Ekonomi RI hingga 8%, Target 1.900 Triliun

“Ketika infrastruktur maritim dan nasional semakin terhubung secara digital, keamanan siber bukan lagi pilihan—ini adalah kebutuhan dasar. Estonia berkomitmen bekerja bersama institusi di Indonesia untuk memperkuat ketahanan, melindungi sistem-sistem penting, dan membangun kepercayaan digital jangka panjang,” tambah HE Mr Veikko Kala.

Estonia menegaskan bahwa kemampuan digital, maritim, dan sibernya sangat relevan dengan prioritas nasional Indonesia, termasuk peningkatan logistik antar pulau, integrasi sistem pelabuhan pasca-merger PELINDO, perlindungan infrastruktur bawah laut, dan modernisasi jaringan pelayaran di seluruh nusantara.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads