Predator Timnas Terbentuk! Mauro Zijlstra Ancam SEA Games, Reaksi Pelatih Thailand Menohok Segani Garuda Muda

JAKARTA, DISWAY.ID - Adu ketajaman striker Garuda Muda untuk SEA Games. Thailand sebut Garuda Muda jadi ancaman nyata.

Ivar Jenner digoda gabung klub lokal dan eks asisten Giovanni van Bronckhorst ragu latih Timnas Indonesia. 

Giovanni van Bronckhorst Diragukan Latih Timnas Indonesia?

Harapan kita melihat legenda Belanda berdarah Maluku memimpin Garuda sepertinya harus dibenturkan dengan realita pahit dari orang terdekat dan bocoran internal federasi.

Euforia supporter yang begitu menginginkan Giovanni van Bronckhorst menjadi pelatih timnas Indonesia kini mendapatkan ujian berat.

BACA JUGA:Giovanni Van Bronckhorst Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, Masa Depan Arne Slot di Liverpool Terancam

Suara keraguan justru datang dari sosok yang paling mengenal gaya kerja Giovanni van Bronckhorst, yakni Jean-Paul van Gastel, mantan asistennya.

Jean-Paul van Gastel memberikan pandangan yang sangat realistis dan menohok logika kita.

Dia meragukan kemungkinan Giovanni van Bronckhorst akan menerima pinangan Indonesia saat ini.

Alasannya bukan karena Giovanni van Bronckhorst tidak cinta tanah leluhur, melainkan karena ambisi profesionalnya di level klub Eropa masih sangat tinggi.

BACA JUGA:Wawancara Berakhir Manis! Pelatih Asal Spanyol Setuju Tangani Timnas, Coach Justin Beri Peringatan Keras

Giovanni van Bronckhorst masih memiliki pasar yang luas di benua biru setelah petualangannya di Rangers, Besiktas hingga jadi asisten pelatih di Liverpool.

Keraguan ini semakin tebal dengan adanya bocoran informasi dari Andre Rosiade, sosok yang dekat dengan lingkaran dalam PSSI.

Andre Rosiade membocorkan percakapan masa lalunya dengan Erick Thohir dimana Ketua Umum PSSI itu pernah menilai bahwa Giovanni van Bronckhorst mungkin tak akan cocok atau belum pas untuk menangani Timnas Indonesia pada fase ini.

Penilaian ini tentu didasari oleh analisis mendalam mengenai karakter tim, kebutuhan taktik, dan mungkin juga faktor finansial serta budaya kerja yang berbeda drastis antara klub Eropa dan Timnas di Asia Tenggara.

Sumber: