Presiden Jokowi Terima Booster Kedua Pakai Vaksin IndoVac, 100 Persen Buatan Dalam Negeri

Kamis 24-11-2022,21:35 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima suntikan vaksin booster IndoVac buatan dalam negeri di istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis 24 Nopember 2022.

Presiden Jokowi mengatakan, bahwa vaksin IndoVac 100 persen buatan dalam negeri buatan Bio Farma.

BACA JUGA:Sido Muncul Salurkan Bantuan Senilai Rp 500 Juta Untuk Korban Gempa Cianjur

BACA JUGA:20 Caption Ucapan Selamat Hari Guru, Menyentuh Hati untuk Diunggah di Sosial Media

“ Hari Ini saya menerima vaksin booster penguat yang kedua. Kali ini saya, divaksin booster menggunakan vaksin IndoVac,” ujar Jokowi yang dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden menambahkan, agar seluruh masyarakat terutama tenaga kesehatan (nakes), lansia, dan warga yang interaksinya tinggi dengan warga lain, agar segera melakukan vaksinasi booster. 

"Saya mengajak agar seluruh masyarakat, utamanya nakes, utamanya lansia, dan juga orang-orang yang interaksinya tinggi antarmasyarakat," tegas Jokowi. 

BACA JUGA:Catat, 5 Tips Merawat Mobil Putih Biar Tetap Kinclong, Buruan Dicoba Nih!

BACA JUGA:Aksi Tutup Mulut Timnas Jerman Panen Hujatan, Inilah 6 Negara Lain yang Dukung Ban Kapten Pelangi!

Karena sampai hari ini, lanjut presiden, untuk dosis pertama telah menyuntikkan 205 juta dosis. Kemudian dosis yang kedua 172 juta dosis, dan untuk vaksin booster pertama telah disuntikkan 66 juta dosis.

Ia juga mengatakan, vaksinasi booster kedua capaiannya masih sangat kecil, yakni 730.000 dosis vaksin. 

“ Vaksinasi booster tetap diperlukan untuk menjaga imunitas tubuh dari Covid-19. Kenapa kita memerlukan booster agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan Covid-19 dari orang ke orang. Ini yang paling penting," jelasnya.

BACA JUGA:8 Ide Kado Hari Guru Nasional 25 November 2022, Sederhana tapi Bermakna

BACA JUGA:Makin Seru Riding Yamaha WR155R Dengan Pembekalan YRA Off Road Riding

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, Kementerian BUMN akan terus menjaga kemandirian kesehatan dengan memproduksi vaksin buatan Indonesia. 

"Ini adalah salah satu contoh bagaimana kami Kementerian BUMN terus menjaga yang namanya kemandirian kesehatan. Salah satunya yang hari ini kita saksikan, kita sudah bisa memproduksi vaksin Covid buatan Indonesia," kata Erick.

Erick Thohir menyatakan, Kementerian BUMN akan terus menjaga kemandirian kesehatan dengan memproduksi vaksin buatan Indonesia.

BACA JUGA:Tersangka Tidak Ditahan, Korban Kasus Penipuan Bisnis Sparepart Mobil Ratusan Juta Ajukan Protes!

BACA JUGA:KPK Panggil 3 Saksi Kasus Nurhadi

Hal ini ia sampaikan sesuai mendampingi Presiden Joko Widodo yang melakukan vaksinasi booster dosis kedua menggunakan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri, IndoVac. 

"Ini adalah salah satu contoh bagaimana kami Kementerian BUMN terus menjaga yang namanya kemandirian kesehatan. Salah satunya yang hari ini kita saksikan, kita sudah bisa memproduksi vaksin Covid buatan Indonesia," terangnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, bahwa vaksin Covid-19 merek IndoVac buatan Bio Farma mampu melindungi penerimanya terhadap varian-varian baru virus corona. 

BACA JUGA:Miris, Siswa Kelas 2 SD di Malang Jadi Korban Perundungan Kakak Kelas, Kondisi Korban Memprihatinkan!

BACA JUGA:Polresto Tangerang Respons Cepat Peserta Drag Race Porprov VI Banten yang Terjatuh

"Dari hasil yang kami amati, vaksin ini masih sangat protektif ya terhadap varian-varian baru," kata Honesti.

Honest Basyir menjelaskan, pengembangan vaksin ini berjalan selama 1,5 tahun mulai dari bibit hingga uji klinis dan mendapatkan izin edar darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). 

"Dari hasil uji klinis juga memberikan hasil protektif yang sangat tinggi yang bisa disetarakan dengan vaksin-vaksin buatan Amerika," ungkapnya.

Ia melanjutkan, vaksin IndoVac kini sudah bisa disuntikkan sebagai vaksin primer maupun penguat (booster) kepada orang dewasa.

BACA JUGA:Sejarah Singkat Hari Guru Nasional, Kenapa Jatuh di Tanggal 25 November?

BACA JUGA:Seharusnya Permohonan Pengujian Pasal 169 UU Pemilu Diajukan Partai Gerindra Bukan Oleh Sekber Prabowo

Presiden Joko Widodo pun telah menjalani vaksinasi booster dosis kedua menggunakan vaksin IndoVac pada Kamis pagi ini.

"Tentunya kita tidak akan berhenti di sini, kita juga masih melakukan serangkaian tes agar vaksin ini memang teruji terhadap varian-varian baru," tuturnya.

Sedangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengizinkan pemberian vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua, atau suntikan keempat, kepada lansia berusia di atas 60 tahun.

BACA JUGA:Bareskrim Polri Periksa Kepala Lab BPOM Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut, Apa Hasilnya?

BACA JUGA:Tindakan Tegas Buwas Atas Hilangnya 500 Ton Beras di Pinrang Sulawesi Selatan

Kebijakan ini tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia. 

Kebijakan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 22 November 2022. 

Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan, M. Syahril menyebutkan kebijakan tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap kelompok rentan, untuk mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat Covid-19.

BACA JUGA:Suami Sakit Hati Tak Diberi 'Jatah' Istri, Anak Kandung Sendiri Diembat Juga di Mojokerto, Parah!

BACA JUGA:Isi Komunikasi Telepon Genggam Jenazah Kalideres Terungkap, Korban Disebut Berpendidikan Tapi

Berikut ini regimen vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua bagi lansia: 

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac – AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml – Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml – Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml – Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml – Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml – Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.   

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml – Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml – AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.

BACA JUGA:Ketika Bripka Danu Sudah Cerita Kepada Atasan Merasa Ada Yang Aneh Saat Olah TKP Tapi Tidak Berani Melakukan Apapun

BACA JUGA:Pengakuan Ketua RT Soal Digantinya CCTV saat Kejadian Penembakan Brigadir J

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer – Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml – AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml – Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J) – Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml – Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.

BACA JUGA:RSUD Sayang Nyaman Rawat Pasien di Tenda Antisipasi Gempa Susulan

BACA JUGA:Dugaan Korupsi BUMD Sumsel, KPK Panggil Seorang Saksi

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm – Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml – Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.

 

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax – Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.

Kategori :