Menurut Andri bahwa bayi tersebut saat dibawa pulang dalan kondisi sehat.
"Saat persalinan juga berjalan dengan lancar dan dipulangkan dalam kondisi sehat," papar Andri.
Atas adanya kasus ini, pihak Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengambil tindakan dengan membuat tim ad hoc untuk melakukan penyelidikan.
Uus Supangkat selaku Kadinkes Kota Tasikmalaya mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan atas semua proses yang telah dijalankan oleh pihak klinik Asifa apakah sesuai dengan prosedur atau tidak.
Menurut Uus nantinya pihaknya juga akan menyerahkan pada tim ad hoc yang telah dibuat untuk melakukan penilaian apakah ada malprakter atau penyimpangan dalam proses persalinan.
BACA JUGA:3 Mantan Pimpinan KPK hingga Refly Harun Jadi Dewan Pakar Timnas AMIN
BACA JUGA:1.117 Kepala Daerah yang Diusung Golkar Kumpul, Bahas Pemenangan Pilpres dan Pileg
Kasus meninggalnya bayi prematur ini mulai terdengar setelah pihak keluarga membagikan kabar tersebut di akun media sosialnya.
Dalam postingannya, pihak keluarga menyayangkan bayi prematur bukannya dirawat di inkubator malahan di jadikan objek foto newborn.
“Bayi 1,5KG kalian beginikan tanpa ada ijin dari pihak keluarga,tanpa ada pemberitahuan dari pihak keluarga,” tulis akun Instagram @nadiaanastasyasilvera.
“Yang harus nya ini bayi di inkubator dan di berikan perawatan yang intensif malah kalian buat review dan konten. Dimana hati nurani kalian ????????? Ini manusia loh bukan binatang !!! klinikalifa,” tambahnya.
BACA JUGA:15 Negara dengan Internet Paling Ngebut di Dunia, Indonesia Berada di Peringkat Berapa?
BACA JUGA:Andika Perkasa Akui Ada Kecurangan di 2 Pemilu Terakhir: Sangat Berat Untuk Memutuskannya
“BIADAB !!!!!!!!!!!!! Bayi 1,5KG bukan nya di inkubator di oksigen dan di rawat secara intensif malah di foto2 video2 tanpa ada pemberitahuan ke keluarga dan ijin dari pihak keluarga !!!!!,” tulisnya.
Dalam postingan tersebut juga diberitahukan bahwa bayi yang lahir prematur tersebut juga dimadikan untuk kepentingan konten newborn olah pihak klinik.