Bayi Prematur Dimandikan untuk Foto ‘Newborn’ Tanpa Izin Orang Tua Meninggal Setelah Dibawa Pulang, Pihak Klinik Angkat Bicara

Bayi Prematur Dimandikan untuk Foto ‘Newborn’ Tanpa Izin Orang Tua Meninggal Setelah Dibawa Pulang, Pihak Klinik Angkat Bicara

Pihak keluarga menyayangkan tindakan dari klinik, di mana bayi premature dimandikan untuk foto ‘newborn’ tanpa izin orang tua dan akhirnya meninnggal setelah dibawa pulang. -Tangkapan layar [email protected]

JAKARTA, DISWAY.ID – Meninggalnya bayi prematur yang merupakan anak dari pasangan Erlangga Surya Pamungkas dan Nisa Armila berbuntut panjang.

Pasalnya keluarga bayi prematur tidak terima dengan meninggalnya anggota baru kelaurga mereka yang disinyalir karena adanya dugaan kelalaian dan penanganaan yang tidak tepat setelah melahirkan.

Dalam akun media sosialnya, pihak keluarga menyayangkan tindakan dari klinik, di mana bayi premature dimandikan untuk foto ‘newborn’ tanpa izin orang tua dan akhirnya meninggal setelah dibawa pulang.

BACA JUGA:Anies Baswedan Tak Ambil Pusing Hasil Survey Elektabilitasnya Terendah: Bagi Saya yang Penting Pada 14 Februari 2024

BACA JUGA:Netanyahu Setujui Gencatan Senjata 4-5 Hari, 50 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas

Tidak hanya menyayangkan, bahkan keluarga meninta pertanggung jawaban dari pihak klinik atas penanganan yang dianggap tidak profesional sehingga mengakibatkan bayi prematur meninggal dunia.

Pihak klinik Asifa angkat bicara atas tudingan tersebut dan mengatakan bahwa bayi prematur tersebut meninggalnya tidak di klinik, nanum 12 jam setelah dibawa pulang.

Sedangkan dari kronologi yang dibagikan di akun media sosialnya, pihak keluarga mengatakan bahwa setelah dibawa pulang, tak lama jantung bayi mereka berhenti kemudian dibawa ke RS Jasa Kartini Tasikmalaya.

BACA JUGA:Bayi Prematur di Foto ‘Newborn’ Tanpa Izin Orang Tua Berakhir Tragis, Keluarga: Harusnya di Inkubator Malah Dijadiin Konten

BACA JUGA:Ni De

Menurut Erlangga yang merupakan ayah dari bayi premature tersebut mengatakan jika pihak RS Jasa Kartini Tasikmalaya merasa heran kenapa bayi prematur yang baratnya hanya kurang lebih 1.5 tersebut boleh di bawa pulang dan tidak dirawat di inkubator.

Bahkan surat meninggal dari anaknya tersebut dikelaurkan oleh pihak RS Jasa Kartini Tasikmalaya.

Keputusan dari Erlangga untuk membawa anaknya RS Jasa Kartini Tasikmalaya karena sebelumnya sempat membawa ke klinik dan salah satu orang dari pihak klinik menyatakan jika anaknya telah meninggal dunia serta tidak memberikan keterangan dan tindakan lebih lanjut.

Sedangkan Andri Irawan selaku pemilik klinik Asifa mengatakan bahwa meninggalnya bayi prematur tersebut bukanlah di klinik tapi di rumah setelah dibawa pulang dan 12 jam kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: