GAZA, DISWAY.ID - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam AS karena menggunakan hak vetonya untuk memblokir resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.
Tindakan AS menggambarkan tidak bermoral dan meminta pertanggungjawaban Washington atas pertumpahan darah anak-anak dan perempuan Palestina, serta kaki tangan Israel dalam kejahatan genosida.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan bahwa Presiden Abbas mengutuk penggunaan hak veto AS di Dewan Keamanan, dan menyebut sikap AS sebagai agresif dan tidak bermoral.
BACA JUGA:Keji! Tentara Israel Menahan 142 Wanita dan Anak-Anak Palestina Termasuk Bayi dan Orang Tua
“ Ini sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap semua nilai dan prinsip kemanusiaan,” kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Presiden Abbas meminta AS bertanggung jawab atas pertumpahan darah anak-anak, wanita, dan orang tua Palestina di Gaza di tangan pasukan pendudukan yani Israel.
“ Dukungan AS yang memalukan terhadap pendudukan dan agresi brutal Israel terhadap rakyat Palestina,” katanya.
Dia menggarisbawahi bahwa Palestina akan mengambil sikap tegas terhadap semua tindakan ini, dengan menegaskan bahwa kebijakan AS menjadikannya kaki tangan dalam kejahatan genosida, pembersihan etnis, dan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan Palestina.
BACA JUGA:Brigade Al-Qassam Bantai 40 Tentara Israel dalam 48 Jam di Gaza Selatan
BACA JUGA:Canggih! Brigade Al-Qassam Luncurkan Roket M-90, Latihannya Pakai Simulator
Pada hari Jumat, AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera untuk menghentikan pertumpahan darah di Jalur Gaza, karena jumlah korban tewas terus meningkat.
Teks tersebut, yang disponsori bersama oleh hampir 100 negara anggota PBB, mendapat dukungan dari 13 anggota Dewan Keamanan.
Inggris yang juga merupakan anggota tetap dewan dengan hak veto, abstain.
Ini adalah kedua kalinya Washington menggunakan hak vetonya untuk memblokir resolusi Dewan Keamanan mengenai Gaza.