Membongkar Mafia Thrifting: 2 Modus Besar Penyelundupan Lewat Jalur Tikus hingga Manipulasi Dokumen

Selasa 18-11-2025,05:30 WIB
Reporter : Tim Redaksi Disway
Editor : Subroto Dwi Nugroho

“Penindakan ini bagian dari penegakan hukum di bidang perdagangan dan TPPU. Barang bukti dan saksi telah diamankan, dan penyidik melanjutkan gelar perkara untuk memberi kepastian hukum,” ujar Edy.

Kasus ini terungkap setelah laporan masyarakat pada 12 November 2025 mengenai sebuah truk engkel yang mengangkut pakaian bekas impor.

BACA JUGA:Jeritan Hati Rojali dan Rohana, Mal Sepi Jadi Tempat Pelesir Gratis karena Dompet Menipis

BACA JUGA:Potret Sunyi Mal di Tengah Ekonomi Seret, Daya Beli Jadi Cerita Sulit

Dari pemeriksaan awal, ditemukan 23 bal di dalam truk dan sopir berinisial D langsung diamankan.

Penyelidikan bergulir hingga Pasar Senen, Jakarta Pusat, tempat koordinator penerima barang berinisial I ditangkap.

Dari informasi tersebut, polisi mengetahui ada dua truk tambahan yang sedang menuju Jakarta.

Secara total, polisi menyita 184 bal pakaian bekas tambahan, 7 sopir dan kenek, 2 truk engkel, 3 mobil boks, dan 1 Avanza.

Bea Cukai Bongkar Modus Penyelundupan: Dari Jalur Tikus hingga Dokumen Palsu

Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) terus memperketat pengawasan, setelah mengungkap berbagai modus penyelundupan pakaian bekas impor (balpress), sebagian besar berasal dari Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Thailand.

BACA JUGA:Ketika Mal Sepi Dihuni Rojali dan Rohana, Mati Suri di Tengah Gemerlap Kota

BACA JUGA:Suntikan Dana Rp 10 Triliun Pemutihan BPJS Kesehatan, Bisa Gerakan Roda Ekonomi?

Dirjen Bea Cukai, Askolani, menegaskan bahwa praktik ini tidak hanya memanfaatkan jalur gelap, tetapi juga melibatkan manipulasi dokumen di pelabuhan besar.

Dua Modus Utama Penyelundupan

1. Memanfaatkan ‘Jalur Tikus’ dan Pesisir Sumatera

Modus yang paling umum adalah melalui pelabuhan tidak resmi atau jalur tikus, tersebar di sepanjang pesisir timur Sumatera.

“Mulai dari Batam, Kepulauan Riau, hingga Lampung, termasuk Medan dan Riau. Semua jalur ini rawan dimanfaatkan,” terang Askolani.

Kategori :