Eksis Belum

Eksis Belum

CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani menjelaskan soal 844 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-disway.id/Anisha Aprilia -

Tunduk kepada siapakah perusahaan-perusahaan BUMN sekarang ini? Ke Kementerian BUMN atau ke Danantara?

"Tunduk ke dua-duanya," ujar salah satu dari mereka.

Teorinya begitu. Pemegang saham perusahaan BUMN memang dua lembaga: Danantara dan Kementerian BUMN.

Sebenarnya kementerian BUMN hanya memegang satu lembar saham saja di masing-masing perusahaan BUMN. Kalau misalnya perusahaan itu memiliki satu juta lembar saham, maka nilai satu lembar itu hanya 0,0 sekian persen.

Apalagi kalau jumlah sahamnya miliaran lembar. Jumlah saham Bank Mandiri misalnya, 128 miliar lembar. Bisa Anda hitung, satu lembar dari 128 miliar lembar itu berapa persennya. Hanya segitulah saham kementerian BUMN. Selebihnya adalah milik Danantara. Selebihnya lagi milik publik lewat pasar modal.

Meski begitu ”satu lembar” saham tersebut memiliki kekuatan lebih besar dari yang memegang 128 miliar lembar saham.

Satu lembar saham itu --begitu kuatnya-- disebut saham Merah Putih. Dalam akta perusahaan sudah disebutkan: saham Merah Putih memiliki hak veto di perusahaan BUMN. Artinya, untuk keputusan-keputusan penting pemilik satu lembar saham itu harus setuju. Tidak setuju, batal.

Apakah dengan demikian perusahaan BUMN semakin tidak fleksible? Kalau dulu hanya punya 'atasan' satu, sekarang punya 'atasan' dua?

Bukankah pembentukan Danantara dimaksudkan agar BUMN kita lebih lincah --tidak serba kalah manuver dari swasta? Bukankah perubahan UU BUMN terbaru juga punya maksud seperti itu?

Maka kini terserah menteri BUMN. Apakah ia akan menggunakan kekuasaan satu lembar saham itu untuk menyetujui atau menolak keputusan apa pun. Atau, ia akan membatasi diri hanya untuk keputusan-keputusan yang terkait dengan kedaulatan negara saja. Misalnya: ketika perusahaan BUMN akan melepas saham melebihi 50 persen.

Selebihnya, biarlah berada sepenuhnya menjadi wewenang Danantara. Kalau perusahaan BUMN masih tunduk pada dua-duanya, bukankah itu justru menambah birokrasi. Bukan lagi kian sederhana. Kian ruwet.

Sebenarnya BUMN tidak hanya tunduk pada dua lembaga itu. Masih juga harus tunduk pada kementerian teknis. Misalnya PLN, Pertamina atau perusahaan pertambangan: harus tunduk kepada Kementerian ESDM. Direksinya harus sering rapat di sana.

Selain itu masih ada yang satu ini: DPR. Direksi BUMN sering dipanggil DPR. Harus siap dicaci maki di situ --pun untuk yang sangat teknis. 

Setelah ada Danantara, apakah DPR masih akan sering memanggil direksi BUMN? Ataukah hanya akan memanggil Danantara?

Bukankah perusahaan BUMN yang lama itu kini hanya berstatus sebagai anak perusahaan Danantara?

Atau DPR masih merasa berkuasa dengan sandaran saham satu lembar itu?

Harusnya hanya Danantara yang dipanggil DPR. Selebihnya menjadi urusan dan tanggung jawab Danantara sebagai superholding.

Maka perusahaan BUMN itu punya begitu banyak atasan. Wajar kalau kalah dengan swasta --yang hanya punya satu atasan: pemegang saham mayoritas.

Bahkan jangan-jangan Danantara pun belum merasa sebagai pemilik perusahaan BUMN.

Saya kaget membaca berita di media Senin kemarin: Menteri BUMN mengganti direksi InJourney --holding baru yang membawahkan bandara-bandara BUMN se-Indonesia. Dirut barunya Anda sudah tahu: Mohamad Reza Pahlevi. Ia sosok yang tepat.

Yang membuat saya kaget adalah: kenapa yang mengganti direksi itu masih menteri BUMN. Kenapa bukan direksi Danantara.

Lalu bagaimana mekanismenya? Apakah menteri BUMN berkirim surat usulan ke direksi Danantara agar direksi lama diganti direksi baru. Lengkap dengan nama-namanya. Lalu direksi Danantara menyetujui melaksanakan usulan itu?

Atau cukup menteri BUMN menerbitkan surat keputusan penggantian. Lalu tembusan SK itu dikirim ke direksi Danantara.

Kesimpulan sementara saya: Danantara belum eksis sebagai pemegang saham mayoritas di perusahaan BUMN. Entah kesimpulan Anda. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Edisi 22 Mei 2025: Embun Suriah

Tiga Pelita Berlian

Saya mencermati di era pemerintahan sekarang, hubungan Indonesia dgn negara-negara timur tengah lebih akrab & hangat, mungkin dipengaruhi dua hal : 1. Pak PS pernah bermukim di Jordania 2. Salah satu Wamenlu kita yaitu Pak AM dikenal memiliki jaringan yg luas di Timteng . Semoga hubungan yg lebih hangat ini memberikan dampak positif di semua bidang baik ekonomi sosial serta perdamaian. Aamiin

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,1 skala Richter mengguncang Timur Tengah. Suriah, Iran, dan Irak hancur. Dua juta penduduk meninggal dan lebih dari satu juta lainnya terluka. Pemerintah tidak tahu harus mulai dari mana memberikan bantuan untuk membangun kembali. Seluruh dunia sedang terguncang. *Inggris mengirim pasukan untuk membantu menjaga perdamaian. *Arab Saudi mengirim minyak dan bantuan keuangan. *Negara-negara Amerika Latin mengirim pakaian. *Selandia Baru dan Australia mengirim domba, sapi, dan tanaman pangan. *Negara-negara Asia mengirim tenaga kerja untuk membantu membangun kembali infrastruktur. *Kanada mengirim tim medis dan perlengkapan. *Presiden Trump, tidak mau kalah, mengirim kembali dua juta imigran dari Amerika. Ia langsung melunasi janji politiknya.

djokoLodang

-o-- ... Gus Najih –artinya sukses– tidak sukses lulus kuliah di Damaskus. Kurang sedikiiiiit lagi. Keburu meletus perang saudara yang berlarut-larut. ... *) Maret 1978. Sedikiiit lagi, saya pun akan lulus S1 ITB. Wisuda di ITB setahun dua kali. Maret dan Oktober. Keburu kampus diduduki tentara pada 9 Februari 1978. Berbulan-bulan --setelah hanya diduduki sehari pada 21 Januari 1978. Oleh tentara dari Kodam Siliwangi. Jaman pak Harto Presiden. Tentara yang ditugasi pada Februari pun didatangkan dari Kodam Brawijaya. Memang pintar, pak Harto, agar para tentara itu tidak saling mengenal dengan mahasiswa. Saya sempat melihat langsung manuver mereka saat mulai memasuki kawasan jalan Ganesha. Rapi sekali. Jadi lah kelulusan saya tertunda. (o)

djokoLodang

-o-- ... Gus Najih pulang. Ia menyelesaikan S-1 nya di Indonesia: di UIN Sunan Ampel Surabaya. ... *) Saya hanya tertunda beberapa bulan, Tidak sampai setahun. Usai drama pendudukan kampus oleh tentara itu, saya lulus Oktober 1978. --koJo.-

djokoLodang

-o-- ... Gus Najih lahir di Losari, Brebes. Ayahnya guru ngaji. Juga petani udang –khas orang pesisir Brebes. Dari Brebes ia masuk pesantren di Sarang, Rembang. Ia ngaji di kiai besar di sana: Mbah Maimoen. ... *)Beliau lahir dan tumbuh dewasa di kawasan utara Jawa Tengah. Ingin tahu, apakah di sana juga berlaku kebiasaan orang Jawa yang selalu “kebak ing sasmita” atau penuh dengan simbol, artinya masyarakat Jawa sering mengungkapkan sesuatu dengan isyarat tertentu dan tidak blak-balakan. Misalnya, saat lamaran pernikahan, mengatakan "Ngebun-ebun enjing, anjejawah sonten”. “Ngebun-ebun enjing”; embun pagi hari disebut “wuwun/awun” - kemudian diartikan nyuwun (meminta). Sedangkan “anjejawah sonten”; hujan di sore hari disebut “rarabi” kemudian diartikan rabi (menikah). --koJo.-

djokoLodang

-o-- Selingan -- Intermezzo Seorang wanita di MRT Jakarta sedang membaca artikel surat kabar tentang statistik hidup dan mati. Terkesan, dia menoleh ke pria yang duduk di sebelahnyi dan bertanya,: "Maaf, ... maaf....". "Ada apa?" "Tahukah Anda bahwa setiap kali saya bernapas, seseorang meninggal?" "Benar kah?", sahutnya. "Sudah kah Anda mencoba obat kumur yang andal?" --koJo.-

Agus Suryonegoro III

PENDEKATAN TERBAIK UNTUK ANAK NAKAL: MENURUT TEORI PENDIDIKAN.. Dalam konteks pendidikan, pendekatan terbaik untuk menangani anak nakal harus mempertimbangkan teori pembelajaran dan pengembangan karakter. Model pendidikan di Jawa Timur, yang menggabungkan pendidikan, rehabilitasi, dan pembentukan karakter, cenderung lebih terintegrasi secara ilmiah dibandingkan dengan opsi lainnya. Menurut teori konstruktivisme, individu belajar melalui pengalaman. Oleh karena itu, pendekatan yang melibatkan rehabilitasi dan pembentukan karakter tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai sosial dan moral. Metode ini dapat membangun empati dan tanggung jawab, yang penting untuk perkembangan pribadi anak. Di sisi lain, memasukkan anak ke barak militer atau pondok pesantren memang bisa efektif dalam memberikan disiplin, kalau hanya itu tujuannya. Tetapi kurang memberikan ruang untuk "eksplorasi" dan "pengembangan kreativitas". Keduanya juga mungkin tidak sepenuhnya menanggapi kebutuhan emosional dan sosial anak. Dengan demikian, pendekatan yang berbasis pada pendidikan yang holistik dan rehabilitasi lebih efektif dalam membantu anak nakal berintegrasi dengan baik dalam masyarakat, dibandingkan dengan metode yang seragam dan disipliner. ### Bagaimana menurut Anda?

Ibnu Shonnan

Hari ini saya tidak mau nulis dakik-dakik. Cuma mau mengucapkan pada tim ITnya DisWay : Matursembah nuwun, terimakasih banyak, Syukron jazila, atas kesempatan saya bisa nulis komentar di CHDI, 15 hari tanpa putus dan tanpa login.

Mbah Mars

Apakah Syam dan Suriah itu sama ? Jawabnya: Suriyah dan Syam itu terkait, tapi tdk persis sama. Syam adl istilah sejarah dan geografis yg lebih luas dan kuno. Dalam sejarah Islam, Syam merujuk pada wilayah yang mencakup Suriah modern dan juga negara-negara tetangga seperti Lebanon, Yordania, Palestina, dan terkadang sebagian wilayah Turki selatan. Jadi Suriah itu negara modern di dalam wilayah Syam. Ibukotanya Damaskus. Wilayah Syam ini mendapatkan kehormatan di Kakbah. Rukun atau sudut barat laut Kakbah diberi nama Rukun Syam (Syam Corner). Sudut-sudut Kakbah lainnya: yg mengarah ke barat daya dinamakan Rukun Yaman. Yg mengarah ke timur laut dinamai Rukun Iraq. Sedangkan sudut arah tenggara disebut Rukun Hajar Aswad. Jadi, negara-negara Islam di arah tenggara Kakbah, seperti Indonesia tidak kebagian nama, karena sudah dipakai oleh Hajar Aswad.

@Agus. Kalau mundur satu dekade sebelumnya tentu lebih bagus. Saya ingat tahun 1980-an muncul Iwan Fals yang melancarkan kritik sosial lewat lagu-lagunya. Puncaknya adalah tahun 1988 dengan lagu Bento dan Bongkar. Andai Suharto mau mendengarkan nasihat LB Moerdani agar mengendalikan korupsi putra-putri Suharto, bisa jadi Indonesia tak mengalami krisis moneter 1998 yang menumbangkan Suharto yang mewarisi hutang sekitar 100 milyar USD. Dan IMF mengobok-obok negara ini. Seperti kata Traore: kalian memberi pinjaman dan bantuan namun di sisi lain kalian mengeksploitasi kami dan mengeruk kekayaan alam kami. HmmmAgus Suryonegoro III

PELAJARAN DARI SURIAH: MUNDURNYA PAK HARTO ADALAH ANUGERAH.. Kisah Suriah mengajarkan betapa mahalnya harga yang harus dibayar saat seorang pemimpin enggan turun. Bashar al-Assad memilih bertahan di tengah gelombang protes rakyat pada 2011, yang kemudian berubah menjadi perang saudara berkepanjangan. Jutaan orang mengungsi, ratusan ribu tewas, dan negeri itu hancur berkeping. Di sisi lain, Presiden Soeharto, meski dikenal otoriter, memilih mundur di tahun 1998 setelah 32 tahun berkuasa. Meski transisi penuh gejolak, Indonesia tak terjerumus ke perang saudara. Mundurnya Soeharto menjadi pintu bagi reformasi dan demokratisasi. Sikap rela melepaskan kekuasaan demi menghindari pertumpahan darah adalah bentuk kenegarawanan sejati. Ia menyelamatkan bangsa dari jurang kehancuran seperti yang dialami Suriah. Dalam retrospeksi sejarah, langkah Soeharto bisa dipandang sebagai pilihan yang menyelamatkan Indonesia. Dengan segala kontroversinya, keputusan itu adalah titik balik—dan patut dikenang sebagai langkah berani demi masa depan rakyat. ### Tak apa.

Lagarenze 1301

"Sejak dua bulan lalu negara-negara Eropa sudah melonggarkan sanksi. Amerika pun segera mencabutnya (Lihat Disway kemarin)." Saya cari berita Disway kemarin, dapatnya berita ini: 1. Rebahan Dibayar! Kamu Dapat Saldo DANA Gratis Rp559.000 dari Aplikasi JadiDuit Malam ini, Cek E-Wallet Segera. 2. YES! Kamu Berhasil Menerima Saldo DANA Gratis Total Rp722.000 dari Aplikasi Penghasil Uang Merge Party, Caranya Cuma Pilih Bola dengan Angka Sama. 3. SIKATTT! Ada Saldo DANA Gratis Rp125.000 Khusus Kamu Malam ini, Syaratanya Cuma Tap Tap Layar. 4. ASYIK! Nomor Kamu Dapat Saldo DANA Gratis Rp665.000 Lewat Aplikasi Penghasil Uang ParkingRush, Caranya Cuma Keluarkan Mobil dari Parkiran. Betapa mudahnya cari uang. :) :) :)

Achmad Faisol

pak @DG saya pernah ikut seminar SEO (search engine optimization) agar web kita ada di baris/ranking atas saat orang googling... pembicaranya ustad tulen, sejak kecil malah -- keren banget bagi orang IT... namanya riyeke ustadiyanto...

Sadewa 19

Arab Saudi & Qatar sepakat akan melunasi utang Suriah sebesar IDR 253 Milyar. Lho kok kecil banget utamgnya ? Suriah memang suka perang namun mereka nggak suka ngutang. Ada negara yg takut perang, namun utangnya berkali lipat dari Suriah. Mungkin itu jadi sisi kelemahan Suriah. Jika suatu negara banyak utang, maka negara itu akan damai. Negara yg banyak utang akan sebisa mungkin dijaga oleh Negara Kreditur agar tetap aman, damai dan bisa terus bayar cicilan hutangnya.

Juve Zhang

Energi Listrik artinya suriah tak punya batubara.... apalagi air...yg ada matahari bersinar terik....Panel Surya cocoknya....kita lihat di Mongolia Padang rumput ...para keluarga Nomaden pake panel Surya...karena matahari terik....Suriah tak punya energi apapun....uang jelas gak ada....BBM konon impor....semua negara yg gak punya BBM memang Hidup nya sulit kecuali Tiongkok Jepang Korea mereka punya duit...dan mampu beli BBM....bahkan Tiongkok cukup pake Yuan beli BBM....yg gak punya BBM dan Gak Punya Dolar ini paling sengsara....... mau beli pake Uang negara nya gak laku ..... karena standar BBM ya dolar ......om Jin Ping ini paling santai ke Rusia ke Saudi bisa beli pake Uang Yuan ....kalau yg lain harus keluar keringat pake uang Devisa para pekerja nya di LN.....kejam nian dunia ini ....pake aturan Amerika.....beli BBM harus dolar Amerika.....baru baru ini saja Yuan berlaku sah sebagai uang beli BBM.....kejam nya Amerika tanpa mau tahu negara Srilanka sampai habis Dolar nya akhirnya gak bisa beli BBM ........

Lukman Nugroho

Komentar ini hasil dari membaca komentar dari para perusuh di tulisan Embun Diktator. Setidaknya ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil. 1. Masih banyak rakyat yang mencintai republik ini. Meski negara ini mencintai rakyatnya atau tidak. 2. Ada banyak pendapat dan konsep yang sangat pragmatis dan implementatif. Sayangnya, para pemilik ide dan konsep itu bukan penyelenggara negara. 3. Para perusuh perlu membuat "negara" sendiri. Pak bos yang memfasilitasi tempat dan ubo rampenya. Disana, kita coba praktikkan apa yang menjadi konsep-konsep dalam komentar-komentar itu. Jika berhasil, maka kita tunjuka seorang marketing untuk menjual konsep ini ke negara yang asli. Bagi saya. Negara ini sulit sekali di teorikan. Mulai sistem politik, hukum dan ekonominya. Banyak manusia-manusia yang pintar dan canggih. Tapi entah kenapa, negeri ini belum juga maju. Atau sudah maju. Tapi belum merata.

@Johan. 金錢 ‘最’重要,‘比’政治重要. Money 金錢 is MOST 最important 重要,MORE 比 important 重要 THAN politic 政治 :):):)Johan

Pemimpin Taiwan William Lai sering mengatakan. Tiongkok dan Taiwan itu ibarat 2 perusahaan. Namanya perusahaan, berbisnis adalah hal yg utama. Baru2 ini beliau bahkan mengatakan. Jika perusahaan yg besar (Tiongkok) ingin mengambil perusahaan yg lebih kecil (Taiwan). Itu bukan hal yg tidak mungkin. Yg penting adalah negosiasi.

@Liam. Erdogan sebagai kader ikhwanul muslimin memang punya cita-cita mengembalikan kejayaan Usmaniyah/Ottoman. Pertanyaannya adalah apakah Saudi, UEA, Qatar, Bahrain, Kuwait, Oman, Yaman mau dikuasai bangsa Turki lagi? Apakah Mesir, Libya, Aljazair, Tunisia, Maroko mau di bawah kuasa Turkiye lagi? Apakah Suriah, Irak, Lebanon, Yordania mau di bawah kuasaTurkiye lagi? Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 174

  • Budi Setiawan
    Budi Setiawan
  • Aris Suparman
    Aris Suparman
  • Nur'Rahmat Agung Wijaya
    Nur'Rahmat Agung Wijaya
  • nur odi
    nur odi
  • Nusantara Hijau
    Nusantara Hijau
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Survey Independen
    Survey Independen
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
  • Beny Arifin
    Beny Arifin
  • Co Ba
    Co Ba
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • didik mangkubata
      didik mangkubata
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • yea aina
      yea aina
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Khoirul Abidin
    Khoirul Abidin
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Em Ha
      Em Ha
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Bisnishack Center
    Bisnishack Center
    • Brad White
      Brad White
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Julio Caesar
    Julio Caesar
  • Sarah Violet
    Sarah Violet
  • Kevin Love
    Kevin Love
  • yea aina
    yea aina
    • yea aina
      yea aina
  • Julio Caesar
    Julio Caesar
  • Lazuardy Oka
    Lazuardy Oka
  • HONDA CBR150R
    HONDA CBR150R
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Seharman
    Seharman
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • xiaomi fiveplus
    xiaomi fiveplus
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Gule Kadal
    Gule Kadal
  • Yoga Prasnoyo
    Yoga Prasnoyo
  • Hok 17z
    Hok 17z
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
  • kambing hitam
    kambing hitam
  • siti asiyah
    siti asiyah
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Kujang Amburadul
      Kujang Amburadul
    • kambing hitam
      kambing hitam
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Liam Then
    Liam Then
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Kujang Amburadul
      Kujang Amburadul
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Liam Then
      Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • yea aina
      yea aina
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • steven hadi
      steven hadi
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Tiga Pelita Berlian
    Tiga Pelita Berlian
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • dabudiarto71
    dabudiarto71
  • Liam Then
    Liam Then
  • Herry Isnurdono
    Herry Isnurdono
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • praz ty
    praz ty
  • De Javu
    De Javu
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
    • Maman Lagi
      Maman Lagi
    • Fa Za
      Fa Za
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
  • Em Ha
    Em Ha
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Muhammed Khurmen
    Muhammed Khurmen
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Arif Kurniawan
    Arif Kurniawan
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Rashad Alvarado
    Rashad Alvarado
  • Kak Idam
    Kak Idam
  • Ima Lawaru
    Ima Lawaru
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Kujang Amburadul
      Kujang Amburadul
  • my Ando
    my Ando
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • my Ando
    my Ando
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • DeniK
    DeniK
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN