Banding Aung San Suu Kyi Ditolak, Digulingkan dengan Tuduhan Korupsi

Banding Aung San Suu Kyi Ditolak, Digulingkan dengan Tuduhan Korupsi

Aung San Suu Kyi menghadapi persidangan, ia mengajukan banding namun ditolak.-Youtube/@straitstimes-disway.id

Kudeta memicu perlawanan rakyat yang kemudian merembet ke perang saudara di Myanmar. 

Lebih dari 560.000 orang dari 55 juta penduduk Myanmar terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak kudeta. 

Hampir setengah dari populasi diperkirakan akan jatuh di bawah garis kemiskinan tahun ini (2022), menurut proyeksi PBB.

Suu Kyi juga dituduh menerima suap sebesar US$600.000 (S$825.050) uang tunai dan emas batangan dari mantan kepala menteri wilayah Yangon Phyo Min Thein pada tahun 2017 dan 2018. Tuduhan ini telah ia bantah.

Junta militer Myanmar telah menahan Suu Kyi sejak kudeta. Pengadilannya di ibu kota Naypyitaw tidak terbuka untuk jurnalis dan pengacaranya dilarang berbicara kepada media.

”Sayangnya, ada lebih banyak lagi yang datang dalam beberapa bulan mendatang, dengan banyak persidangan tambahan atas tuduhan kriminal lainnya yang akan menyusul,” kata Phil Robertson, wakil direktur Asia dari Human Rights Watch dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu 4 Mei 2022. 

”Menghancurkan demokrasi kerakyatan di Myanmar juga berarti menyingkirkan Aung San Suu Kyi, dan junta tidak memberikan kesempatan apapun,” tulisnya.

Junta telah membatalkan pemilu 2020 dan berencana mengadakan pemilu baru tahun depan (2023). Namun, tidak jelas apakah rezim akan mengizinkan lawan politik utamanya untuk ambil bagian.

Beberapa rekan Suu Kyi yang digulingkan telah menerima hukuman penjara dengan tuduhan yang sama yakni korupsi. 

Mereka termasuk mantan menteri investasi dan hubungan ekonomi luar negeri, Thaung Tun, yang dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara pada 22 April karena kesepakatan sewa tanah.

Sekitar 10.000 tahanan politik masih ditahan, menurut kelompok pemantau hak asasi manusia.

Asean sejauh ini belum bisa mengamankan banyak kerja sama dari junta Myanmar menuju resolusi politik. 

Saat ini mereka menutup kepala junta Min Aung Hlaing dari KTT tingkat tinggi dengan hanya mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar. 

Praktik ini juga akan berlaku untuk pertemuan puncak Washington yang melibatkan presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin negara-negara Asean dari 12 hingga 13 Mei.

Sementara itu, rezim militer Myanmar pekan lalu terpaksa mundur dari arahan mata uang asing yang kejam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the straits times