5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Vaksin Booster, Jangan Sampai Diremehkan Lho
Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto: Twitter--disway.id
JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah telah mengajurkan masyarakat untuk melakukan suntk booster sejak bulan Januari 2022 lalu. Penyuntikan vaksin lanjutan ini akan memperkuat antibodi untuk melawan virus Covid-19.
Adapun syarat penerima vaksin booster adalah mereka berusia 18 tahun ke atas, dan sudah mendapatkan vaksin dosis kedua minimal 6 bulan.
Dikutip dari Alodokter, ada beberapa jenis vaksin yang tersedia untuk diberikan sebagai dosis ketiga vaksin COVID-19, yaitu vaksin AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Zifivax, dan Coronavac.
BACA JUGA:Bocoran, Paul Pogba ke Man City dengan Status Bebas Transfer
Mengacu pada Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan yang diterbitkan pada tahun 2022, pemberian booster vaksin COVID-19 bisa dilakukan dalam waktu minimal 3 bulan setelah vaksinasi COVID-19 dosis lengkap.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa vaksin booster COVID-19 diberi jeda waktu tersebut. Menurut beberapa riset, sebagian besar orang bisa mengalami penurunan kadar antibodi terhadap COVID-19 dalam waktu sekitar 6 bulan setelah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap.
Ini menjadi salah satu alasan mengapa vaksin booster COVID-19 perlu diberikan, terutama untuk kelompok yang rentan terkena COVID-19, seperti para tenaga kesehatan, lansia, dan penderita penyakit komorbid.
BACA JUGA:Sindir Halus Strategi Conte, Klopp: Lumayan Bisa Saya Tiru
Lantas apakah ada hal yang harus disiapkan sebelum vaksin booster? dikutip dari PMJ NEWS berikut rangkumannya:
1. Jangan Minum Minuman Beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol disebut bisa mengurangi kemampuan kerja vaksin dalam beberapa minggu pertama setelah penyuntikan. Pasalnya, alkohol dapat mengganggu kerja imun sehingga tubuh akan kesulitan melawan infeksi virus yang masuk ke tubuh.
BACA JUGA:Seba Baduy 2022, Wagub Banten Serahkan Perda Desa Adat
2. Jangan Stres
Stres sangat berpengaruh lho pada kerja imun. Terlebih, stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan produksi kortisol dan stres oksidatif pada tubuh, sekaligus menurunkan tingkat limfosit (sel darah putih) yang berfungsi mencegah infeksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: