Pencipta Nikuba Juga Pernah Buat Obat Kutu Kepala, CEO Iwan Piliang Beberkan Faktanya

Pencipta Nikuba Juga Pernah Buat Obat Kutu Kepala, CEO Iwan Piliang Beberkan Faktanya

BRIN Kliam belum menemukan unsur kebaruan dari Teknologi Nikuba-radarcirebon.com -radarcirebon.com

BACA JUGA:Menang 4-1 Atas Timor Leste, Shin Tae-yong: Jangan Senang Dulu Masih Ada 2 Pertandingan Penting

Iwan mengatakan bahwa Nikuba sebenarnya sudah ada sejak 7 tahun yang lalu.

Akan tetapi pada saat itu Nikuba baru bisa bekerja sebagai penghemat bahan bakar saja dan belum bisa menggantikan bahan bakar minyak (BBM).

"Kita sudah mulai 5 tahun lalu, kalau 7 tahun lalu kalau enggak salah saya juga pernah baca Disway menulis Nikuba untuk penghemat BBM," katanya saat diwawancarai secara ekslusif oleh Disway.id pada Selasa, 11 Mei 2022.

"Kalau penghemat BBM itu 7 tahun yang lalu, 5 tahun lalu kita sudah full untuk konversi jadi 100 persen pengganti BBM, bukan lagi penghemat.," sambungnya.

BACA JUGA:Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret, Rabu 11 Mei 2022: Sovia hingga Camar Turun

BACA JUGA:Kecelakaan Maut, Bocah 5 Tahun di Semarang Tewas Tertabrak Truk Pertamina, Penyebab Gegara Kelalaian sang Ibu?

Lebih lanjut, eks wartawan Tempo itu menyampaikan alat Nikuba pernah mengalami tegangan air aki yang berlebihan.

Namun, saat ini hambatan seperti itu sudah diselesaikan dan penggunaannya pun diklaim aman.

"Dua tahun pertama dari 5 tahun itu kita mengatasi kendala over supply power, defisit dari power aki," paparnya.

"Tapi di tahun berikutnya 3 tahun terakhir persoalan-persoalan hambatan seperti itu sudah teratasi, termasuk keamanannya (safety)," tambahnya.

BACA JUGA:Modus Dukun Cabul Terbongkar, Ratusan Wanita Dituduri, Korban: 3 Tahun Saya Dieksploitasi Bejat!

BACA JUGA:Pencak Silat Indonesia Amankan Tiga Tiket Final SEA Games 2021

Menurut Iwan, saat ini pihaknya masih menunggi adanya beberapa kandidat untuk ke tahap pendanaan lanjutan setelah seed funding.

"Sekarang kami menunggu ventures series A ada beberapa kandidat mau masuk untuk produksi massal pertama untuk 10 ribu unit," ujar Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: