Aturan Baru Taliban: Presenter Wanita Wajib Pakai Cadar Saat Siaran TV
Presenter TV Wanita di Taliban Wajib Pakai Cadar (Ilustrasi)-MHRezaa-Unsplash
JAKARTA, DISWAY.ID - Presenter TV wanita di Afghanistan diwajibkan untuk menutup wajahnya dengan menggunakan cadar saat tampil di depan kamera.
Beberapa penyiar telah menolak untuk mengikuti aturan baru ketika aturan itu mulai diterpakan, tetapi pada akhirnya mereka mengenakan cadar saat bekerja sebagai presneter TV.
Wanita di TV di Afghanistan telah menyajikan program mengenakan cadar, tetapi dekrit baru yang memutuskan bahwa semua wanita harus mengenakan cadar di depan umum atau mendapat hukuman.
BACA JUGA:Isu Penolakan UAS Diduga untuk Tutupi Kasus Mafia Migor? Buni Yani Bereaksi Keras
BACA JUGA:2 Hakim PN Rangkasbitung Tersangka Narkoba, BNN Banten Sebut Kadang Konsumsi di Kantor
Kebijakan itu kemudian mendapat banyak kritikan oleh presenter wanita, karena disebut sebagai serangkaian tindakan keras terhadap kebebasan wanita di Asia tengah itu sejak Taliban menggulingkan pemerintah tahun lalu.
Presenter di stasiun TV lokal TOLO News, Sonia Niazi terlihat mengenakan cadar di acaranya. Namun, ia tetap mengecam tindakan itu.
"Keputusan ini tidak dapat diprediksi untuk semua presenter wanita, karena Islam tidak memerintahkan kami untuk melakukannya (menutup wajah kami) dan kami juga tidak diberi informasi seperti itu dalam Islam, dan setiap ulama dan tokoh politik Islam menentang keputusan ini," kata Sonia, dikutip dari laman Daily Mail.
"Seorang presenter harus merasa benar-benar tenang dan santai selama presentasi (berita) untuk menyampaikan kebenaran kepada orang-orang, (tetapi) hari ini untuk pertama kalinya saya mengalami momen di mana saya harus mempresentasikan program saya mengenakan topeng dan saya tidak merasa baik sama sekali," sambungnya.
Sonia menilai, jika dekrit seperti itu dikeluarkan dan dikenakan pada perempuan maka wanita di seluruh Afghanistan akan tersingkir.
Menurutnya saat ini wanita di Afghanistan perlahan-lahan mulai dihilangkan.
Rekannya Farida Sial mengatakan bahwa komunitas internasional harus menekan Taliban untuk mengubah arah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: