Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia Buat Prof Zubairi Ancang-ancang: Rasanya Prokes Harus Digalakkan Lagi!
Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof Zubairi Djoerban menyatakan, infeksi hepatitis misterius di Indonesia justru terjadi pada anak-anak yang belum divaksin Covid-19. Foto: Twitter--
Varian omicron ini berpotensi memicu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Terdeteksinya varian omicron BA.4 dan BA.5 diakui Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yakni 4 kasus ada di Bali.
BACA JUGA:Alasan Jalur Perbatasan Pengiriman Sapi di Tangerang Ditutup Mulai 25 Juni
Disebutkan, varian ini telah dinyatakan sebagai variant of concern (VOC) di Eropa dan UK.
"Varian ini berpotensi membuat lonjakan kasus di Indonesia karena diketahui lebih mampu menghindar dari kekebalan tubuh yang muncul akibat vaksinasi dan infeksi alami, sehingga memfasilitasi varian ini untuk menginfeksi seseorang," @dkijakarta menginfokan melalui akun Instagramnya yang terverifikasi.
Informasi demikian, tulisnya, diperoleh dari dokter Adam Prabata yang menyebutkan bahwa barian omicron BA.4 dan BA.5 lebih mudah menginfeksi, terutama pada orang yang belum divaksinasi.
BACA JUGA:Polisi Tangkap 7 Dept Collector yang Meresahkan Warga Cengkareng
"Potensi memunculkan lonjakan kasus Covid-19," kata dokter Adam Prabata
Varian ini juga masih dapat dideteksi oleh PCR dan antigen.
Selain itu, antibodi pada orang yang telah divaksinasi dapat melawan varian ini.
BACA JUGA:20 Tim Negara Dipastikan Lolos Piala Asia 2023, Peluang Indonesia Bagaimana?
Saya tahu beberapa orang jengah dengan Covid-19. Tapi saya harus ingatkan kembali. Apalagi ada tambahan 930 kasus baru, 10 kematian, serta positivity rate Indonesia 4,8% dan Jakarta 5%. Rasanya prokes harus digalakkan lagi—agar kita dapat menekan risiko penularan sebelum telat. — Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) June 14, 2022
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut, 4 kasus mutasi SARS-CoV-2 varian Omicron, yaitu subvarian BA.4 dan BA.5 telah teridentifikasi di Indonesia.
4 kasus itu dilaporkan pertama kali ditemukan di Bali.
"Sudah ada empat orang terkena (subvarian) BA.4 dan BA.5 di Bali," kata Budi kepada wartawan, Jumat 10 Juni 2022.
Belakangan ini, subvarian BA.4 dan BA.5 ini tengah diwaspadai di sejumlah negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: