Bertemu Dubes RRT, Airlangga Bicara Presidensi G20 Hingga Perdagangan Indonesia-Tiongkok Capai 100 M Dolar AS

Bertemu Dubes RRT, Airlangga Bicara Presidensi G20 Hingga Perdagangan Indonesia-Tiongkok Capai 100 M Dolar AS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Dubes Republik Rakyat Tiongkok Lu Kang.-ist-

BACA JUGA: Curi Uang Takut Ketahuan, 2 Pelajar SMP Cekik Nenek 60 Tahun Hingga Tewas

Saat ini, nilai perdagangan Indonesia-Tiongkok mencapai 100 miliar dolar AS.

Investasi Tiongkok juga terus meningkat dan termasuk dalam lima besar negara investor bagi Indonesia. Salah satu investasi RRT yakni terkait hilirisasi industri dan pembukaan politeknik industri.

Investasi ini memiliki dampak pada peningkatan kapasitas pendidikan.

Hal ini membuka peluang bagi ekspor Indonesia untuk dapat beralih dari bahan baku menjadi produk olahan.

BACA JUGA: Heboh Tukang Bangunan Temukan Granat dan Ratusan Amunisi di Rumah Warga Tangerang

Menko Airlangga juga memberikan contoh investasi Tiongkok yang ramah lingkungan yakni pembangunan industri dan kemitraan dengan Tiongkok di Bintan untuk pengolahan bauksit.

Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyambut baik adanya Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama ekonomi digital dengan RRT.

Airlangga menegaskan, hal tersebut sejalan dengan agenda utama dalam Presidensi G20 Indonesia.

BACA JUGA: Alamak, Makan dan Minum Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Habiskan Rp 6,7 Miliar

Selain itu, Menko Airlangga juga membahas terkait program-program di bidang ekonomi, infrastruktur, pangan, nilai tambah industri, hilirisasi, dan metal yang memiliki kesamaan dengan RRT.

Menko Perekonomian mengatakan, Indonesia mengharapkan adanya alih teknologi untuk produktivitas komoditi pangan dalam rangka mendorong produksi pertanian di luar Jawa seperti di Kalimantan dan Bangka Belitung.

Hal tersebut penting untuk meningkatkan cadangan pangan di tengah situasi saat ini.

BACA JUGA: Begini Kota Bekasi Sambut Arus Pemudik Lebaran 2022

Dubes RRT Lu Kang menanggapi harapan dukungan negaranya untuk Indonesia dalam Presidensi G20. Ia memprediksi pembahasan isu geopolitik pada acara G20 akan lebih dominan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: