Reaksi Tegas Indonesia Atas Sikap Mahathir Serukan Malaysia Klaim Riau

Reaksi Tegas Indonesia Atas Sikap Mahathir Serukan Malaysia Klaim Riau

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. Foto: Disway--

"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan, atau Pulau Batu Puteh, kita juga harus meminta Sinngapura pun Kepulauan Riau, mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu (Malaysia)," kata Mahathir, Selasa 21 Juni 2022.

Menurut Mahathir, luas lahan Malaysia dahulu terbentang dari Tanah Genting Kra di Thailand hingga Kepulauan Riau dan Singapura.

BACA JUGA:Kabar Gembira! Gaji ke-13 PNS dan Pensiunan Cair Mulai 1 Juli, Berikut Ini Besarannya

BACA JUGA:Restoran Padang Terbesar se-Dunia Ada Di Mana? Tempati Lahan Seluas 4.5 Hektar, Sediakan 1.000 Kursi

"Namun, wilayah tersebut sekarang terbatas di Semenanjung Malaysia," ujarnya

Mahathir juga bertanya-tanya apakah Malaysia bukan milik bumiputera (warga Melayu). Pasalnya banyak warga Melayu masih miskin dan cenderung menjual tanahnya.

"Jika kami menemukan kami salah, kami harus memperbaiki kesalahan ini sehingga tanah kami tetap tanah Melayu," ucapnya.

Dikutip Malaysia Gov, sejarah kehadiran Malaysia bermula saat zaman Kesultanan Melayu Malaka sekitar 1400 Masehi. 

Di era kejayaanya, kesultanan ini meliputi sebagian besar Semenanjung dan Pantai Timur Sumatra.

Kesultanan ini juga terletak di posisi yang strategis antara Asia Timur dengan Asia Barat. 

BACA JUGA:Fenomena 5 Planet Sejajar Terjadi 24 Juni 2022, Cek Waktunya

Posisi tersebut dianggap menguntungkan, sebab kesultanan menjadi pusat perdagangan utama khususnya perdagangan rempah di Asia Tenggara.

Pada 1511, Malaka jatuh ke tangan Portugis dan di tahun ini lah catatan kolonialisme di Tanah Melayu dimulai. 

Setahun setelahnya, Belanda menyusul menjajah mereka. Kemudian pada 1786, Inggris mendirikan koloni di Semenanjung Malaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: