Ulama Minangkabau Sebut Ucapan Gus Miftah Soal Agama Rendang Babi Sangat Tidak Layak: Kita Paham Siapa Dia....
Ustaz Jel Fathullah Yakin Ucapan Gus Miftah Sangat Tidak Layak Soal Agama Rendang Babi-Takziyah Media-YouTube Channel
BACA JUGA:Indonesia Tagih Komitmen ASEAN Bangun Resiliensi Potensi Bencana
"Dan itu merusak marketing dan pencitraan. Orang Minang berhak menuntut, kalau ada yang menuntut secara hukum tidak ada masalah sebenarnya," tukasnya.
"Orang yang membela-membela gini udah jelas, itu sifat antipatik dan bukan sifat kejujuran. Artinya apa? Mereka nggak paham konteks yang dipersoalkan," ucapnya menambahkan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Cak Islah Bahrawi menganggap kalau pendapat Ustaz Adi Hidayat (UAH) yang menganalogikan agama rendang dengan batik tidak adil.
Menurutnya, analogi yang dilontarkan itu sama sekali tidak adil untuk disandingkan antara rendang dengan batik.
BACA JUGA:Agenda DPR RI Hari Ini, Rabu 22 Juni 2022
BACA JUGA:Puan Maharani Jadi Pusat Perhatian Gegara Asik Ngonten saat Jokowi dan Megawati Serius Ngobrol
Dia pun kembali bertanya, apakah boleh seseorang mengenakan pakaian batik untuk masuk ke gereja.
Hal tersebut disampaikan oleh Cak Islah dalam sebuah video di kanal YouTube DH Entertainment pada Selasa, 21 Juni 2022.
"Kalau batik ini juga dipaksa untuk dijadikan analogi terkait persoalan rendang ini, ini nggak fair," kata Cak Islah.
"Sekarang kalau kita mau menggugat, misalnya, boleh nggak pakaian batik itu dipakai orang menjalani misa di gereja? Boleh-boleh saja kan," sambungnya.
BACA JUGA:Sindir Keras Orang Islam Hobi Mencaci Ulama, UAS Lontarkan Tudingan ke Keturunan PKI?
BACA JUGA:Ketimbang Ulama, Gus Nur Sebut Rezim Jokowi Lebih Memuliakan Pawang Hujan
Cak Islah meminta agar UAH tidak membawa hal-hal yang bersifat kultur atau budaya ke dalam hukum fikih.
Ia menilai UAH sudah sangat meringankan suatu persoalan ke dalam hukum atau ranah agama.
Cak Islah ingin agar para ulama jangan sampai dengan mudahnya membodohi umat seolah-olah semua kultur harus di agamakan.
"Persoalannya adalah apa perbedaan dengan rendang, ini kan semuanya masalah budaya. Orang di Peru, di Chile, di Eropa, di Afrika boleh saja memasak rendang dengan daging monyet misalnya. Menurut saya boleh-boleh saja," tuturnya.
BACA JUGA:Ustaz Yusuf Mansur Mendadak Nangis Pilu Ingatkan Anak Muda: Sesalah-salahnya Ulama Itu...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: